Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Feature

Perkasa di Hutan Randublatung tapi Nama Pohon Jati Ini Sangat Feminin, Ini Kisah di Balik Jati Denok

Denok sendiri nama yang begitu feminin, atau identik dengan perempuan jelita dengan tubuh sintal nan berisi

Penulis: Rifqi Gozali | Editor: muslimah
TRIBUN JATENG/RIFQI GOZALI
Perwujudan pohon jati yang dinamai Jati Denok di Hutan Blora 

Sesampainya di kawasan Hutan Semanggi, ambil arah Desa Jatiklampok masuk ke area hutan sekitar 4,2 kilometer dengan jalan batu yang cukup terjal.

Jati yang tumbuh ini memang berada di tengah hutan.

Perwujudan pohon jati yang dinamai Jati Denok di Hutan Blora
Perwujudan pohon jati yang dinamai Jati Denok di Hutan Blora (TRIBUN JATENG/RIFQI GOZALI)

Letaknya cukup jauh dari permukiman warga.

Yang terdekat yakni sekitar dua kilometer ke arah tenggara dari tumbuhnya Jati Denok terdapat sebuah desa. Namanya Desa Jatisari, Kecamatan Banjarejo, Blora.

Penamaan Jati Denok ini karena pangkal batangnya membesar sehingga warga menganggapnya menyerupai pinggul perempuan.

Denok sendiri nama yang begitu feminin, atau identik dengan perempuan jelita dengan tubuh sintal nan berisi.

Kisah Putri Gumeng Tolak Lamaran Raja

Di balik itu semua, rupanya ada cerita antara seorang perempuan cantik jelita bernama Citro Wati atau Putri Gumeng anak dari Raja Purwo Carito.

Penuturan Humas KPH Randublatung, Harmanto kisah antara Jonggrang dan Citro Wati ini bermula dari sebuah tempat bernama Kedung Putri.

Konon tempat tersebut menjadi favorit untuk mandi bagi Putri Gumeng.

"Kedung Putri terletak di sebelah utara KPH Randublatung, kurang lebih 10 kilometer dari pusat Randublatung, tepatnya di petak 52 RPH Gumeng BKPH Temanjang atau masuk Desa Tanggel Kecamatan Randubaltung" ujar Harmanto.

Harmanto menceritakan, kisah Kedung Putri dimulai pada zaman di mana terdapat suatu daerah yang bernama Negara Purwocarito atau sekarang Desa Gumeng yang dipimpin oleh seorang raja bernama Dian Gondo Kusumo dengan permaisuri Loro Girah.

Pasangan ini dikaruniai tiga orang anak yaitu Citro Menggolo, Citro Kusumo, dan Citro Wati. Masing-masing keturunan Dian Gondo Kusumo diberi kekuasaan untuk memimpin tiga kerajaan.

Citro Menggolo didapuk memimpin wilayah Mlumpang sekarang wilayah Mrembes, Citro Kusumo didapuk memimpin kerajaan di Balekambang sekarang Desa Temetes, dan Citro Wati kerajaanya di Purwocarito sekarang Desa Gumeng.

Di sini, Citro Wati yang menonjol kerena memiliki paras yang cantik.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Jateng
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved