Berita Internasional
2 Tersangka Kasus Gereja Kota Nice Perancis Ditangkap Polisi
Polisi Perancis telah melakukan penangkapan 2 tersangka baru terhadap kasus penyerangan di gereja Basilika Notre-Dame kota Nice, yang mengakibatkan 3
TRIBUNJATENG.COM, PARIS - Polisi Perancis telah melakukan penangkapan 2 tersangka baru terhadap kasus penyerangan di gereja Basilika Notre-Dame kota Nice, yang mengakibatkan 3 orang meninggal.
Melansir Al Jazeera pada Minggu (1/11/2020), penangkapan itu berhasil dilakukan setelah pihak berwenang melakukan pendalaman profil tersangka yang sebelumnya tertangkap.
Otoritas kota Nice, Perancis saat ini telah menangkap total ada 6 orang untuk diintrograsi, guna memahami keterhubungan mereka dengan Brahim Aouissaoui, tersangka pelaku pembunuhan bersenjata pisau pada Kamis pagi (29/10/2020) di sebelah seslatan kota Nice.
Baca juga: Sakit Perut, Arsy Hermansyah Dilarikan Ke RS, Ashanty Ungkap Penyebabnya, Ashanty: Ada Virus
Baca juga: Dump Truk Lindas Mobil Patroli di Tol Tangerang, 6 Orang Terluka, Sopir Melarikan Diri
Baca juga: Info Gempa Tadi Malam Bandung Magnitudo 4,0, Warga Berlarian Keluar Rumah
Baca juga: Tawuran Ormas Sapu Jagat vs BPPKB di Sukabumi, Berawal dari Pemukulan Anggota
Sejauh ini masih belum jelas apakah dia mendapat bantuan dari luar untuk serangan itu, yang oleh Presiden Perancis Emmanuel Macron digambarkan sebagai "serangan teroris Islam" dan merupakan yang terbaru dari serangkaian insiden kekerasan dalam beberapa pekan terakhir di Perancis.
Dua orang terakhir yang ditahan polisi berusia 25 tahun dan 63 tahun.
Mereka ditangkap pada Sabtu (30/10/2020) di rumah seseorang yang ditahan pada hari sebelumnya, menurut sumber pengadilan mengatakan kepada kantor berita AFP, yang meminta untuk tidak disebutkan namanya.
Tiga orang lainnya yang ditahan sebelumnya atas dugaan memiliki hubungan dengan Aouissaoui masih ditahan.
Aouissaoui ditembak polisi beberapa kali dan saat ini dalam kondisi serius di rumah sakit.
Penyidik tidak dapat menanyai dia dan motivasi tepatnya masih belum jelas.
"Masih terlalu dini untuk mengatakan apakah ada orang lain yang terlibat, apa motivasinya datang ke Perancis dan kapan ide ini mengakar dalam dirinya," kata sumber lain yang dekat dengan penyelidikan yang meminta untuk tidak disebutkan namanya, pada Sabtu (30/10/2020).
Sumber tersebut mengatakan informasi dari dua telepon milik Aouissaoui dan penyelidikan yang dilakukan oleh otoritas Tunisia akan menentukan dalam penyelidikan tersebut.
Para penyelidik yakin Aouissaoui melakukan perjalanan secara ilegal ke Eropa melalui pulau Lampedusa di Mediterania Italia pada 20 September.
Dia tiba di pelabuhan Bari di daratan Italia pada 9 Oktober sebelum datang ke Nice, hanya dua hari sebelum serangan.
Serangan Lyon