Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Regional

Muncul Semburan Gas di Persawahan Indramayu, Warga Sempat Dengar Suara Ledakan

, Pemerintah Kabupaten Indramayu masih berusaha melakukan penanganan terhadap fenomena semburan gas liar atau bubble.

Editor: m nur huda
Tribun Cirebon/Handhika Rahman
Ilustrasi- Tagana Kabupaten Indramayu saat melakukan asesmen di lokasi semburan gas liar di Desa Sukaperna, Kecamatan Tukdana, Kabupaten Indramayu, Rabu (28/10/2020). 

TRIBUNJATENG.COM, INDRAMAYU - Sampai saat ini, Pemerintah Kabupaten Indramayu masih berusaha melakukan penanganan terhadap fenomena semburan gas liar atau bubble.

Semburan gas liar tersebut muncul di lahan persawahan di Desa Sukaperna, Kecamatan Tukdana, Kabupaten Indramayu pada Selasa (27/10/2020) sekitar pukul 07.40 WIB.

Warga bahkan mengaku mendengar suara ledakan dari titik semburan tersebut, tidak lama setelah ledakan itu lalu muncul menyemburkan air yang mirip lapindo.

Baca juga: Ditemukan Bra & Kerangka Manusia Dalam Karung di Saluran Irigasi Cibinong Bogor, Ini Kata Polisi

Baca juga: Seorang Kakek Kebingungan Cari Baju Saat Digerebek Tengah Cabuli Bocah

Baca juga: CCTV: Pengendara Moge Pengeroyok 2 Anggota TNI Sudah Dilerai Polisi, Tapi Tak Dihiraukan

Baca juga: Pendaftaran Kartu Prakerja Gelombang 11 Dibuka, Perhatikan Cara Daftar Berikut Ini

Plt Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Indramayu, Dodi Dwi Endrayadi mengatakan, berdasarkan laporan yang diterima, semburan gas liar di Desa Sukaperna hingga saat ini masih terjadi.

Namun, intensitasnya sudah berkurang dibanding saat muncul pertama kali beberapa hari yang lalu.

"Saya belum mengecek langsung ke lapangan. Cuma dari Pertamina saat dihubungi via telepon semburannya sudah berkurang tidak seperti hari pertama kemarin," ujar dia kepada Tribuncirebon.com, Senin (2/11/2020).

Dodi Dwi Endrayadi menambahkan, upaya penanganan pun hingga kini terus dilakukan oleh semua pihak, mulai dari pemerintah kecamatan, kabupaten, PT Pertamina EP Field Jatibarang.

Termasuk juga peninjauan langsung atau assessmen yang dilakukan oleh Dinas Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) wilayah VII Cirebon.

"Kemudian fenomena ini juga sudah dirilis (dilaporkan) kepada Gubernur Jawa Barat artinya sudah sampai ke pemerintah tingkat provinsi," ujar dia.

Masih dijelaskan Dodi Dwi Endrayadi, dalam hal ini pihaknya akan melakukan penanganan serius soal fenomena ini.

Terlebih, fenomena semburan gas liar tersebut bukan kali pertama terjadi.

Semburan serupa pernah terjadi pada tahun 2015, tahun 2017, dan terbaru tahun 2020 dengan titik lokasi semburan yang berbeda-beda.

Hanya saja, disampaikan Dodi Dwi Endrayadi titik lokasi semburan gas liar tersebut masih berada di radius area sumur bor lama bekas Belanda.

Titik semburan gas liar terbaru bahkan hanya berjarak kurang lebih 300 meter dari sumur BDA-02.

Untuk sementara, BPBD Kabupaten Indramayu mengimbau agar masyarakat tidak mendekati lokasi titik semburan demi mencegah kejadian yang tidak diinginkan.

Halaman
12
Sumber: Tribun Jabar
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved