Penanganan Corona
Satu Kecamatan di Blora Bebas Covid-19
Tidak ditemukannya kasus baru akhirnya Kecamatan Kradenan dinyatakan sebagai zona hijau atau zona tidak terpapar
Penulis: Rifqi Gozali | Editor: muslimah
TRIBUNJATENG.COM, BLORA – Dari 16 kecamatan di Blora, satu kecamatan dinyatakan bebas terpapar virus corona. Kecamatan tersebut yakni Kradenan.
“Tidak ditemukan kasus baru (di Kecamatan Kradenan) sejak dua minggu terakhir,” ujar Plt Kepala dinas Kesehatan Kabupaten Blora, Henny Indriyanti kepada Tribunjateng.com, Selasa (3/11/2020).
Tidak ditemukannya kasus baru akhirnya Kecamatan Kradenan dinyatakan sebagai zona hijau atau zona tidak terpapar.
Mengacu pada laman corona.blorakab.go.id di Blora masih ada tujuh kecamatan yang masih bersatus zona oranye atau berisiko sedang.
Data tersebut diperbarui pada Senin 2 November 2020. Adapun tujuh kecamatan tersebut yakni Kecamatan Todanan, Kunduran, Jati, Kedungtuban, Cepu, Bogorejo, dan Blora Kota.
Sementara delapan kecamatan lainnya berstatus zona kuning atau berisiko rendah. Delapan kecamatan tersebut yakni Kecamatan Randublatung, Jepon, Sambong, Jiken, Banjarejo, Tunjungan, Ngawen, dan Japah.
Henny mengatakan meski sudah berstatus zona hijau, tidak menihilkan disiplin protokol kesehatan bagi setiap warganya. Hal ini juga juga berkaitan dengan kecamatan lain yang saat ini masih bersatus zona kuning maupun oranye supaya segera menyusul menjadi zona hijau.
“Semua harus bahu-membahu untuk bisa mengamankan daerahnya masing-masing,” kata Henny.
Masih dilansir dari laman corona.blorakab.go.id, di Blora terdapat 733 kasus positif Covid-19. Sampai saat ini masih tedapat 20 warga Blora yang positif dan dirawat di rumah sakit. “Itu dirawat di rumah sakit baik di Blora maupun di luar Blora,” katanya.
Sementara untuk warga yang positif dan menjalani isolasi mandiri di rumah masih terdapat 62 orang. Selanjutnya tercatat ada 614 warga Blora yang dinyatakan sembuh dari Covid-19, dan yang meninggal karenanya tercatat ada 37 orang.
Tes usap sejauh ini yang dilakkan di Blora sebanyak 6.238 kali. Tes ini akan terus dilakukan ketika terdapat kasus baru.
“Tes usap masih akan terus dilakukan kalau ketemu positif, kemudian tracingnya kontak erat tetap harus kita lakukan,” ujarnya. (*)