Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Semarang

Disdikbud Jawa Tengah Tambah Jumlah SMA dan SMK yang Terapkan Pembelajaran Tatap Muka

Disdikbud Provinsi Jawa Tengah bakal menambah jumlah sekolah yang memberlakukan pembelajaran tatap muka.

Penulis: m zaenal arifin | Editor: sujarwo
Tribun Jateng/M Zainal Arifin
Plt Kepala Disdikbud Provinsi Jawa Tengah, Padmaningrum. 

TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Provinsi Jawa Tengah bakal menambah jumlah sekolah yang memberlakukan pembelajaran tatap muka.

Rencananya, setiap kabupaten dan kota di Jawa Tengah nantinya ada satu sekolah baik SMA maupun SMK yang proses pembelajaran dilakukan langsung di sekolah.

Plt Kepala Disdikbud Provinsi Jawa Tengah, Padmaningrum mengatakan, rencana tersebut dilakukan berdasarkan hasil evaluasi proses pembelajaran tatap muka tahap I yang dilakukan pada September-Oktober lalu di tujuh SMA.

"Berdasarkan evaluasi pembelajaran tatap muka di tujuh sekolah, hasilnya bagus. Karena itu kita lakukan perluasan, nantinya setiap daerah ada satu sekolah dengan pembelajaran tatap muka," kata Padmaningrum, Kamis (5/11/2020).

Ketujuh sekolah yang sudah menerapkan pembelajaran tatap muka pada tahap I tersebar di tiga daerah yaitu di Tegal, Wonosobo dan Temanggung. Ketujuh sekolah terdiri SMA dan SMK di bawah naungan Disdikbud Jawa Tengah.

Selain tujuh sekolah, pembelajaran tatap muka tahap I juga dilakukan di lima asrama. Yaitu tiga SMK di Kabupaten Semarang, Pati dan Purbalingga. Ditambah SMA Taruna Nusantara dan Pradipta Dirgantara.

"Pembelajaran tatap muka di lima sekolah asrama juga hasilnya bagus dengan penerapan protokol kesehatan yang ketat," ujarnya.

Dijelaskannya, pada tahap I ujicoba pembelajaran tatap muka, jumlah siswa dibatasi hanya 75-110 siswa saja tiap harinya. Selain itu, siswa berangkat dari rumah ke sekolah juga harus diantar dan dijemput orang tua langsung.

"Pada tahap II dimulai November ini dan ada perluasan. Untuk jumlah siswa nantinya menjadi 2 kali lipat. Yang 75 menjadi 150, yang 110 menjadi 210 siswa," jelasnya.

Terkait sekolah yang akan menerapkan pembelajaran tatap muka tahap II, kata Padmaningrum, melihat kesiapan sekolah itu sendiri. Saat ini sudah dilakukan asesment dan simulasi di setiap sekolah yang menjadi uji coba.

Untuk proses asesment, setiap sekolah membuat simulasi dan membuat film rencana yang akan dilakukan. Dari video tersebut, Disdikbud Jawa Tengah akan menilai layak atau tidak srkolah tersebut melakukan pembelajaran tatap muka.

"Kalau kami anggap layak, baru diajukan ke gubernur dan tim gugus tugas Covid-19. Jadi yang menentukan itu gubernur. Nanti kemungkinan ada 13 sekolah, tapi riilnya masih digodok berapa sekolah. Karena belum final," tegasnya.

Selain menilai dari video simulasi, Disdikbud Jawa Tengah juga melakukan pengecekan di lapangan. Pengecekan dilakukan untuk melihat kesiapan sarana dan prasarana dan penerapan protokol kesehatan guna pencegahan Covid-19.

"Kita hanya mengusulkan sementara pembelajaran tatap muka untuk sekolah di daerah zona hijau, oranye dan kuning. Kalau zona merah tidak boleh dulu," tambahnya. (*)

Sumber: Tribun Jateng
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved