Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Penanganan Corona

Elan Santri Melawan Kelembaman Pandemi

Tidak cukup sampai di situ, di posko santri akan menjalani pengecekan suhu ulang untuk kepentingan pendataan

Penulis: mamdukh adi priyanto | Editor: muslimah
TribunJateng.com/Mamdukh Adi Priyanto
Petugas menyemprot desinfektan barang bawaan santri yang baru tiba di pesantren. 

"Di posko itu juga kami menandatangani surat pernyataan sehat dan akan patuh terhadap protokol kesehatan yang diterapkan di dalam pondok pesantren," ucap Kadafia.

Lalu petugas akan mengarahkan santri ke ruang karantina masing- masing. Santri diwajibkan mandi dan mengganti pakaian yang digunakan di perjalanan sebelum masuk ruang karantina. Sesampai di pondok, santri akan menjalani masa karantina selama 14 hari atau dua pekan.

Ruang karantina untuk santri putri menggunakan bangunan Ma'had Aly Ponpes Maslakul Huda atau perguruan tinggi keagaman Islam yang ada di kompleks pondok. Sedangkan untuk santri putra menggunakan bangunan asrama santri putri Ma'had Aly.

Selama karantina, ia kembali merasa kebosanan melanda. Menurutnya, ada tekanan atau stres karena dia tidak bisa berbuat apa- apa selama karantina.

Meskipun demikian, pada proses karantina pengasuh tetap memberlakukan ngaji online yang bisa diikuti santri yang tengah menjalani karantina dan santri yang masih di rumah.

Selain alasan status zona tempat tinggal santri, pemberangkatan santri secara bertahap juga lantaran kapasitas ruang karantina yang hanya cukup maksimal sekitar 50 orang.

"Karena kedatangan santri bertahap jadi saat itu santri masih sedikit. Masih online ngajinya. Biar nggak bosan santri, kami santri yang tengah karantina bisa bermain sepak bola yang masih satu kompleks dengan gedung karantina," jelasnya.

Setelah dua pekan lamanya dikarantina, santri akan kembali dicek kesehatannya. Jika baik- baik saja, akan kembali ke lingkungan ponpes untuk menjalani sejumlah kegiatan.

Ia harus diwajibkan memakai masker, menjaga jarak, dan menaati protokol kesehatan yang ada. Memang sulit menerapkan kebiasaan tersebut, namun ia sudah bertekad harus bisa.

Bentuk Satgas dan Terima Jastip

Sebagai informasi, Ponpes Maslakul Huda didirikan Kiai Mahfudh Salam yang merupakan putra dari Kiai Abdus Salam yang masih merupakan keturunan dari Syekh Ahmad Mutamakkin.

Setelah Kiai Mahfudh wafat, kepengurusan pondok diserahkan kepada anaknya Mohammad Sahal Mahfudh yang merupakan ulama besar dan pernah duduk di jabatan tinggi beberapa organisasi keagamaan.

Mbah Sahal pernah menjabat sebagai Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI). Beliau juga sempat menjadi Rais A'am Syuriah Nadhlatul Ulama. Setelah wafat sekitar 2014, kepemimpinan pondok diserahkan kepada putranya, Abdul Ghofar Rozin atau Gus Rozin yang juga Ketua Pengurus Pusat Rabhithah Ma'hid Islamiyah Nahdlatul Ulama (RMI NU) atau asosiasi pesantren seluruh Indonesia.

Pondok pesantren ini meraih nilai tertinggi dalam pemilihan Duta Santri yang diadakan Pemerintah Provinsi Jawa Tengah. Hadiah diberikan Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo dan Wakil Gubernur, Taj Yasin Maimoen baru- baru ini.

Seorang pengurus pondok pesantren yang juga Ketua Tim Media Ponpes Maslakul Huda, Muhammad Iqbal Arrosyid, menuturkan penerapan protokol kesehatan ketat diperlukan di pondok pesantren agar santri tetap belajar dengan aman dan nyaman.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Jateng
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved