Berita Tegal
Kisah Ida Selama Jadi Petugas Jenazah di RSUD dr Soeselo Slawi, Tak Pernah Diganggu yang Aneh-aneh
Berprofesi sebagai petugas pemulasaran jenazah, tentu memiliki tantangan dan kesulitan tersendiri.
Penulis: Desta Leila Kartika | Editor: muh radlis
Selama masa pandemi Covid-19, jumlah jenazah yang harus Ida dan rekannya tangani jumlahnya meningkat.
Yang biasanya sebelum ada Covid-19 ia dan rekan-rekan dalam seminggu katakan hanya mengurus satu jenazah. Saat ini sehari saja bisa dua atau empat jenazah.
Karena sebelum ada Covid-19, jenazah yang diurus oleh petugas pemulasaran paling yang sakit infeksi seperti HIV atau yang mengalami sakit tertentu, dan lain-lain. Sehingga jumlahnya sedikit.
Sedangkan misal tidak ada sakit, bisa diurus oleh warga atau tidak harus dari pihak rumah sakit.
Sehingga peningkatannya selama pandemi Covid-19 cukup lumayan. Apalagi di Kabupaten Tegal sendiri kasusnya masih terus meningkat.
"Tapi semisal ada jenazah Covid-19 yang harus ditangani atau jenazah perempuan, mau tidak mau saya harus berangkat lagi.
Meskipun ada pembagian shift kerja tapi tetap saja harus siap 24 jam. Saya dan tim pernah sampai tidak pulang ke rumah karena masih harus mengurus jenazah," pungkasnya. (dta)