Berita Viral
Guru SD Minta Tolong Kapolri dan Presiden Setelah Sekolah Dirusak Satu Keluarga
Para guru bahkan meminta bantuan Kapolri Jenderal Pol Idham Aziz dan Presiden Joko Widodo (Jokowi).
TRIBUNJATENG.COM, PEKANBARU - Bangunan Sekolah Dasar (SD) Taruna Islam di Jalan Melur Indah, Kelurahan Tangkerang Timur, Kecamatan Tenayan Raya, Kota Pekanbaru, Riau, dirusak sejumlah orang.
Kasus perusakan ini telah ditangani oleh Polresta Pekanbaru dan aparat menangkap empat orang tersangkanya.
Insiden tersebut sempat viral di media sosial.
Baca juga: Viral Video Syur Mirip Gisel di Twitter hingga Trending, Tagar Skandal Juga Menyusul
Baca juga: Inilah Sosok Syarifah Najwa Shihab Putri Cantik Habib Rizieq FPI Segera Menikah, Jadi Alasan Pulang?
Baca juga: Setelah Tobat Jadi Preman dan Masuk Kopassus Untung Pranoto Masih Ditolak Calon Mertua, Ini Kisahnya
Baca juga: Lagi-lagi Viral Video Syur Diduga Gisel, Sedang Liburan Disponsori Raffi Ahmad
Para guru bahkan meminta bantuan Kapolri Jenderal Pol Idham Aziz dan Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Dalam video berdurasi 3 menit 24 detik yang dilihat Kompas.com, Sabtu (7/11/2020), tampak sembilan guru perempuan dan satu guru laki-laki meminta bantuan kepada presiden untuk menyelesaikan masalah tersebut.
"Kepada Bapak Kapolri, Bapak Presiden, kami mohon dengan sangat untuk membantu menyelesaikan masalah di sekolah kami.
Sekolah kami telah dirusak oleh oknum yang tidak bertanggung jawab dengan diduga A dan N.
Tolonglah kami, Pak, bantulah kami menyelesaikan masalah ini.
Karena, kami semua sudah sangat ketakutan dengan kondisi ini.
Kami memohon sangat kepada bapak untuk membantu kami," ucap salah seorang guru perempuan dalam video itu.
Pada video tersebut juga terekam seorang pria yang sedang merobohkan tembok sekolah dengan palu martil.
Selain itu, dinding bangunan sekolah juga banyak yang dicoret.
Beberapa coretan itu tertulis "ilegal" dan "tanah kami".
Para guru hanya bisa pasrah dan menyaksikan aksi para pelaku yang merupakan satu keluarga merobohkan tembok sekolah.
Pendiri Yayasan Taruna Islam Supriyadi membenarkan video yang beredar itu memang dibuat oleh guru sekolah SD Taruna Islam.