Berita Regional
Yusril Ihza Mahendra Buka Suara Partai Islam Sulit Cari Dana Besar: Yang Punya Uang Para Cukong
Ketua Umum Partai Bulan Bintang (PBB) Yusril Ihza Mahendra mengungkapkan kesulitan dalam pengelolaan partai Islam.
Situasi politik sudah sangat berbeda dengan zaman tahun 1945-1960 ketika Masyumi ada," sambungnya.
Yusril menyebut, mendeklarasikan berdirinya partai memang mudah, tetapi mengelola, membina dan membesarkan partai tidaklah mudah.
Hal itu terjadi, karena prientasi politik rakyat Indonedia sudah banyak berubah, dimana tidak lagi terbelah pada perbedaan ideologi yang tajam seperti tahun 1945-1960.
"Masyarakat kini bahkan lebih praktikal (untuk tdk mengatakan pragmatik) dalam menjatuhkan pilihan politik.
Sebagian malah transaksional, anda sanggup kasi apa dan berapa dan kami akan tentukan sikap kami seperti apa," ujarnya.
Karena itu, sebut Yusril, partai politik memerlukan dana yang besar untuk bergerak.
"Bagi Partai Islam, memperoleh dana yang besar itu sulit.
Sebagian besar umat Islam hidup dalam kekurangan.
Yang punya dana besar itu para cukong, para pengusaha dalam maupun dalam negeri," papar Yusril.
"Sepanjang pengalaman saya, tidak ada para cukong dan para pengusaha besar itu yang sudi mendanai Partai Islam. \
Makanya, partai-partai Islam itu hidupnya ngos-ngosan.
Zaman sekarang sangat jarang ada anggota partai membayar iuran anggota seperti zaman dulu.
Dunia sudah berubah," tutur Yusril.
Meski sulit mencari pendanaan, Yusril melihat KH Cholil Ridwan dan tokoh lainnya pasti akan bekerja keras membangun cabang-cabang, serta merekrut anggota di tengah Pademi Covid 19 agar dapat disahkan sebagai partai yang berbadan hukum oleh Kemenkumham.
Lalu kemudian ikut verifikasi lagi oleh KPU untuk bisa atau tdk ikut Pemilu 2024.