Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Nasional

Yunarto Wijaya Sindir Polisi yang Minta Warga Laporkan Kerumunan: Ada sih Pak, tapi Berani Gak?

Yunarto Wijaya, Direktur Charta Politika, menyinggung soal kerumunan massa yang melanggar protokol kesehatan Covid-19.

TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN
Imam Besar Front Pembela Islam Habib Rizieq Shihab menyapa pengikutnya setibanya di Terminal III Bandara Soekarno Hatta, Tangerang, Banten, Selasa (10/11/2020). Habib Rizieq Shihab kembali ke Indonesia setelah tinggal di Arab Saudi selama 3 tahun. 

TRIBUNJATENG.COM -- Yunarto Wijaya, Direktur Charta Politika, menyinggung soal kerumunan massa yang melanggar protokol kesehatan Covid-19.

Sejak beberapa hari lalu di Indonesia khususnya Jakarta banyak terjadi kerumunan massa.

Satu di antaranya yakni saat penjemputan Habib Rizieq Shihab.

Baca juga: Seorang Ayah Bunuh Anak & Istri yang Sedang Hamil Lalu Tunggui Jenazah hingga 7 hari

Baca juga: Berikut Isi Surat Wasiat Istri di Boyolali Tewas Gantung Diri, Singgung Menikah Tanpa Pacaran

Baca juga: Peran Adebaran Didapat Tanpa Sengaja, Arya Saloka Dulunya Sempat Ngambek Ogah Main Sinetron Lagi

Baca juga: 36 Orang Tewas Kecelakaan di Samarinda, Ini Kata Kompol Ramadhanil

Kerumunan massa membludak mulai di Bandara Soekarno Hatta, Petamburan, hingga terkahir kemarin di Puncak Kabupaten Bogor.

Kerumunan massa tersebut mendapat banyak protes dari berbagai kalangan.

Pasalnya secara kasat mata saja terlihat banyak sekali orang yang tidak mengenakan masker, apalagi mengatur jarak seperti protokol Covid-19 yang selama ini digencarkan.

Lewat akun Twitter TMC Polda Metro Jaya yang sudah terverifikasi, Polisi meminta masyarakat untuk melapor bila melihat kerumunan massa yang melanggar protokol kesehatan.

"Laporkan kepada kami jika menemukan kerumunan orang melanggar protokol Covid-19.

Bisa menghubungi ke nomor kami +6282216666911" tulis akun Twitter @TMCPoldaMetro.

Soal cuitan ini, Yunarto Wijaya membalasnya dengan sindiran.

Tak jelas memang sindiran itu diarahkan pada kerumunan massa yang mana.

"Hmmm ada sih pak, tapi berani gak bapak?" tulis Yunarto Wijaya.

Kerumunan massa rupanya memang tengah menjadi sorotan Kepolisian.

Kapolri Jenderal Polisi Idhan Azis pun mengatakan kerumunan massa tanpa memperhatikan protokol Covid-19 telah menimbulkan keresahan di tengah masyarakat.

"Terjadinya beberapa kerumunan massa tanpa protkol kesehatan menimbulkan kereseahan di tengah- tengah masyarakat, seperti yang disampaikan warga maupun beberapa organisais masyarakat melalui berbagai media," kata Idham dalam konferesi pers yang disiarkan akun Youtube Kompas TV, Sabtu (14/11/2020).

TribunnewsBogor.com melansir Kompas.com, Idham pun mengimbau seluruh pihak untuk selalu mematuhi protokol kesehatan, termasuk menghindari kerumunan massa.

Ia mengingatkan, pandemi Covid-19 masih terjadi dan telah menyebabkan 457.735 orang di Indonesia terinfeksi Covid-19 dan 15.037 di antaranya meninggal dunia.

"Saya mengimbau dalam suasana pandemi Covid-19 yang melanda Indonesia saat ini, agar semua pihak mematuhi protokol kesehatan dengan senantiasa memakai masker, menjaga jarak aman dengan orang lain, mencuci tangan dengan sabun, dan menghindari kerumunan massa," kata Idham.

Idham menambahkan, protokol kesehatan harus senantiasa dijalankan untuk keselamatan bersama dan semua orang yang ada di Indonesia.

Menurut Idham, hanya dengan disiplin mematuhi protokol kesehatan maka masyarakat akan terhindar dari Covid-19.

Seperti diketahui, dalam sepekan terakhir, terdapat sejumlah peristiwa yang menyebabkan munculnya kerumunan massa.

Salah satunya ialah kerumunan massa yang menyambut kedatangan pemimpin Front Pembela Islam (FPI) Rizieq Shihab di Bandara Soekarno-Hatta, Selasa (10/11/2020).

Juru Bicara Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito pun berharap kerumunan massa tersebut tidak terulang lagi demi mencegah penularan virus corona.

"Kami berharap kejadian kemarin adalah kejadian yang terakhir karena hal ini berimplikasi terhadap potensi penularan dan peningkatan kasus yang sangat besar," kata Wiku dalam konferensi pers yang ditayangkan YouTube Sekretariat Presiden, Kamis (12/11/2020).

Update Covid-19 Pecah Rekor

Indonesia kembali mencatat rekor penambahan harian kasus positif Covid-19 pada Jumat (13/11/2020).

Berdasarkan data pemerintah hingga Jumat ini pukul 12.00 WIB, ada penambahan 5.444 kasus Covid-19 dalam 24 jam terakhir.

Angka tersebut merupakan penambahan paling tinggi sejak kasus pertama Covid-19 diumumkan Presiden Joko Widodo pada 2 Maret 2020.

Penambahan 5.444 orang ini merupakan hasil dari pemeriksaan spesimen sebanyak 42.333 dari 37.892 orang dalam satu hari.

Dengan demikian, hingga hari ini tercatat ada 457.735 kasus Covid-19 di Tanah Air.

Informasi tersebut disampaikan Satuan Tugas Penanganan Covid-19 melalui dokumen yang disiarkan kepada wartawan, Jumat sore.

Data juga dapat diakses di situs covid19.go.id.

Berdasarkan catatan Kompas.com, rekor penambahan pasien harian tertinggi sebelumnya terjadi pada 8 Oktober 2020 dengan 4.850 orang. (*)

Artikel ini telah tayang di tribunnewsbogor.com dengan judul Polisi Minta Masyarakat Lapor Bila Melihat Kerumunan Massa, Yunarto Wijaya: Ada Sih tapi Berani Gak?

Baca juga: Bos Persib Bandung Jadi Peternak Ikan Arwana untuk Isi Waktu Luang Selama Pandemi

Baca juga: Pelaku Perampokan Kantor Bank Jateng KCP Jatibarang Brebes Ditangkap Polda Jabar

Baca juga: Video Cara Barbershop Terapkan Protokol Kesehatan

Baca juga: Kolonel TNI Jadi Korban Begal saat Bersepeda, Sempat Melawan hingga Pingsan

Sumber: Tribunnews.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved