Berita Viral
Cerita Joshua Rumahnya Tertimpa Diduga Batu Meteor, Kini Dibeli Kolektor Asal AS Rp 26 Miliar
Sudah terjual dan dibeli oleh seorang kolektor meteor asal Amerika dengan harga yang fantastis, yaitu 1,4 juta poundsterling atau setara Rp 26 miliar.
TRIBUNJATENG.COM, TAPANULI TENGAH - Josua Hutagalung (33), pria asal Dusun Sitahan Barat, Desa Satahi Nauli, Kecamatan Kolang, Kabupaten Tapanuli Tengah, kembali viral.
Tidak tanggung, pria yang sehari-hari bekerja sebagai pembuat peti mati, dan menemukan bongkahan batu meteor beberapa waktu lalu ini, menjadi pemberitaan di beberapa media luar negeri.
Pasalnya, batu yang ditemukannya pada awal Agustus 2020 lalu itu, dikabarkan sudah terjual dan dibeli oleh seorang kolektor meteor asal Amerika dengan harga yang fantastis, yaitu 1,4 juta poundsterling atau setara Rp 26 miliar.
Baca juga: Respons Polri Diancam FPI Tetap Gelar Reuni 212 Jika Ada Kerumunan di Pilkada
Baca juga: Densus 88 Tangkap Terduga Teroris Warga Perumahan Elit di Bogor, Diciduk Saat Gowes
Baca juga: Tambang Tradisional Longsor, Suyud Tewas Tertimpa Batu Sebesar Pos Kamling
Baca juga: Ketua Panitia Pernikahan Najwa Shihab Anak Rizieq Shihab Diperiksa 12 Jam Dicecar 37 Pertanyaan
"Saya tidak tahu, kalau batu itu terjual dengan harga segitu. Karena saya hanya menjual batu sekitar Rp 200 juta lebih. Sekitar segitu. Untuk pastinya, biarlah menjadi rahasia saya," kata Josua saat dihubungi Kompas.com melalui sambungan seluler, Rabu (18/11/2020).
Josua menceritakan, proses transaksi jual beli batu meteornya itu terjadi sekitar tiga pekan setelah batu itu ditemukan dan viral di berbagai media.
Saat itu, Josua menerima pesan lewat Facebook messenger dari seseorang yang diakuinya bernama Jared Collins, warga negara asing yang tinggal di Bali.
"Orang Bule, iya namanya Jared. Dia yang mengirim pesan lewat messenger Facebook," ucap Josua.
Josua menerangkan, dalam pesan itu Jared berminat atas batu tersebut dan akan mendatangi Josua di kediamannya.
Mulanya Josua ragu, namun rupanya benar. Jared datang dan melihat batu tersebut dan langsung membayarnya.
"Yang saya jual tidak semua, hanya serpihannya saja. Soalnya sebelumnya batu itu juga sudah pecah, dan jadi mainan anak-anak di rumah. Beratnya yang dibawa sekitar 1,7 kilogram," kata Josua.
Menurut laporan Daily Star, Selasa (17/11/2020), meteor itu dibeli seorang kolektor dari Amerika Serikat dengan harga 1,4 juta poundsterling atau setara dengan Rp 26 miliar (kurs Rp 18.600/poundsterling).
Setelah analisis, meteorit tersebut diklasifikasikan sebagai CM1/2 karbonan Chondrite, penemuan yang sangat langka yang membawa bahan kimia penyusun yang diyakini telah menjadi benih kehidupan di awal tata surya.
Seorang ahli meteorit, Jared Collins, yang berbasis di Bali, dikirim oleh kolektor bernama Jay Piatek untuk mengamankan meteorit langka tersebut, sekaligus melakukan negosiasi harga.
"Ponsel saya menyala dengan tawaran gila bagi saya untuk melompat ke pesawat dan membeli meteorit," kata Jared dikutip Daily Star.
"Itu terjadi di tengah-tengah krisis Covid dan terus terang itu adalah masalah antara membeli batu untuk diri saya sendiri atau bekerja dengan ilmuwan dan kolektor di AS."