UMKM
UMKM Perlu Dikenalkan pada Digital Marketing untuk Atasi Kelesuan Ekonomi
Digital marketing sebagai solusi tidak dapat dihindari sebagai bagian dari promosi dan penjualan produk UMKM.
Penulis: m zaenal arifin | Editor: moh anhar
TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Pandemi Covid-19 yang berlangsung delapan bulan terakhir ini, membuat pelaku UMKM harus melakukan adaptasi dengan kebijakan social distancing untuk bertahan.
Digital marketing sebagai solusi tidak dapat dihindari sebagai bagian dari promosi dan penjualan produk mereka. Namun persoalan muncul, tidak sedikit UMKM justru belum melek teknologi.
Karena itu, Program Studi Sistem Informasi Universitas Semarang menggagas penyelenggaraan pelatihan UMKM dengan tema Optimalisasi Sosial Media Untuk Bisnis UMKM, kemarin.
Tim pelatihan, Agusta Pinem, B Very Christioko dan Victor Gayuh membekali penggunaan sosial media yang sederhana yang bisa langsung di manfaatkan untuk promosi dan penjualan produk melalui Whatsapp Business dan Instagram For Business.
"Dua aplikasi ini selain bersifat gratis, juga banyak digunakan oleh masyarakat umum," kata Praktisi Pemasaran, Edi Nurwahyu Julianto, selaku pembimbing pelatihan, Rabu (18/11/2020).
Dalam pelatihan tersebut, 15 pelaku UMKM yang tergabung dalam Koperasi Usaha Mikro Kota Semarang ini diajarkan bagaimana membuat strategi konten promosi yang menarik melalui aplikasi Instagram.
Di samping itu, juga diberikan contoh real fitur katalog produk yang disediakan oleh WhatsApp untuk mempermudah pelaku UMKM menawarkan produk kepada konsumen.
"Minimal ada dua media sosial yang memang harus dimanfaatkan pelaku UMKM. Instagram itu lebih ke promosi konten, namun pemasaran lanjut hanya bisa dilakukan melalui komunikasi dengan WhatsApp," paparnya.
"Bahkan Aplikasi WhatsApp Business menawarkan banyak kemudahan bagi pelaku usaha untuk berkomunikasi dengan pelanggan melalui fitur fitur barunya" tambah Edi Nurwahyu.
Baca juga: Hasil UEFA Nations League Tadi Malam Inggris Vs Islandia, The Three Lions Pesta Gol
Baca juga: Mahasiswa Akuntansi Unika Raih Prestasi di APAFest
Baca juga: Mendikbud Pastikan Bukan Hanya Guru Honorer yang Dapat Subsidi Gaji Rp 1,8 Juta
Pelatihan ini diselenggarakan sebagai bentuk pengabdian dosen kepada masyarakat melalui implementasi keilmuan yang diajarkan di perguruan tinggi.
Salah satu Anggota Koperasi Usaha Mikro Kota Semarang, Suwandiyo yang selama ini bergelut dalam usaha pembuatan lumpia mengaku kesulitan menjual produknya dengan membuka lapak offline.
"Mau ikut cara orang dengan penjualan online saya tidak paham caranya, makanya saya tertarik ikut pelatihan ini," ujar Suwandiyo. (M Zaenal Arifin)