Biodata Pangdam Jaya Mayjen TNI Dudung Abdurachman, Dagangannya Ditendang Oknum Tamtama
Biodata Pangdam Jaya Mayjen TNI Dudung Abdurachman. Dudung lahir di Bandung, Jawa Barat, pada 19 November 1965.
Penulis: Ardianti WS | Editor: abduh imanulhaq
TRIBUNJATENG.COM- Biodata Pangdam Jaya Mayjen TNI Dudung Abdurachman.
Dudung lahir di Bandung, Jawa Barat, pada 19 November 1965.
Mayjen TNI Dudung Abdurachman merupakan Lulusan Akmil tahun 1988 dari kecabangan infanteri.
Mayjen TNI Dudung Abdurachman menceritakan perjuangan orang tuanya yang membesarkan kedelapan saudara-saudaranya, termasuk dirinya.
Baca juga: Dibunuh Malam Hari, Kenapa Emy Bisa Menghubungi Ibunya Keesokan Harinya? Polisi Beberkan Fakta Ini
Baca juga: Akhir Drama Viral Pengendara CBR Sultan Kecelakaan Ditabrak Ayla di Purwokerto, Ini Pilihan Dimas
Baca juga: Apakah Anies Baswedan Bisa Dicopot dari Gubernur DKI oleh Mendagri? Ini Penjelasan Refly Harun
Baca juga: Rocky Gerung Yakin Anies Baswedan Tidak Terjerat Hukum Pidana, Ini Alasannya
Ayahnya adalah seorang Pegawai Negeri Sipil (PNS), namun meninggal dunia saat Mayjen TNI Dudung menginjak SMP.
"Setelah bapak nggak ada ya ibu berjualan kue, kerupuk, terasi," katanya.
Dirinya pun juga berkewajiban untuk membantu sang ibu, hingga mencari kebutuhan yang dibutuhkan rumah.
"Saya harus cari kayu bakar dekat rumah, dan keliling di asrama jualan," tuturnya.
Tanpa rasa malu pihaknya juga menceritakan pernah menjadi loper koran saat dirinya duduk di bangku SMA.
"Jadi pagi saya ambil koran, saya baca-baca dulu koran itu terutama Kompas, saya paling seneng tajuk rencana Kompas," katanya.
Dudung bercerita sehabis rutinitasnya mengantar koran selesai, ia kemudian megnedarkan berbagai dagangan buatan ibundanya.
Lantas kejadian unik pun terjadi di mana dagangan ibunya yang Ia jajakan pernah ditendang oleh seorang anggota TNI.
Hingga akhirnya oknum tamtama itu mendapat teguran karena telah berlaku buruk terhadap dirinya.
Namun kejadian tersebut justru menjadi motivasi serta semangat bagi dirinya, hingga dirinya mengaku mulai bangkit dan semangat.
"Awas nanti saya bilang, saya jadi perwira nanti saya."