Berita Pati
Tren Budi Daya Ikan Cupang di Pati Tawarkan Keuntungan Menggiurkan
Pada masa pandemi Covid-19, tren hobi memelihara ikan cupang (Betta sp.) mengalami peningkatan cukup signifikan.
Penulis: Mazka Hauzan Naufal | Editor: galih permadi
“Ikan cendolan biasanya saya jual partai. Minimal satu kolam 200-300 ekor harus ambil semua.
Saya jual Rp 2 ribu. Tapi itu istilahnya cendolan,” jelas dia.
Septiyan menilai budi daya cupang relatif mudah. Namun demikian, perlu perhatian lebih untuk memastikan kesediaan pakan di usia kritis ikan cupang, yakni sejak baru menetas hingga dua pekan.
Ia menyebut, untuk ikan cupang mulai umur tiga hari sampai dua pekan, pakan yang diberikan ialah kutu air.
Untuk peternak cupang pemula, ia manyarankan agar membeli indukan yang bagus dan mahal, bukan yang cendolan.
“Sebab perawatannya sama, makanan sama, tapi harga jual beda.
Kalau beli yang murah, rugi di waktu, rugi di tenaga,” tandas dia.
Kakak beradik Nurul Arif (26) dan Nurul Khasan (18) juga turut merasakan berkah dari melejitnya tren ikan cupang.
Mereka ialah pemilik “Bakul Kutir Pati Fish Farm” yang beralamat di Desa Banyuurip, Kecamatan Margorejo.
Mereka berbagi peran dalam bisnis ini.
Khasan yang membudi daya, sedangkan Arif mengurus penjualannya.
“Saya mulai menekuni ternak cupang sejak awal 2019.
Dulu cuma sekedar hobi dan ikut tren, tapi karena ada uang di situ saya kembangkan,” kata Khasan.
Ia mengatakan, modal awalnya tidak terlalu banyak.
Hanya Rp 500 ribu untuk membeli sepasang induk.