Berita Jawa Tengah
Kejar Target PAD Kudus di Libur Natal dan Tahun Baru, Tika: Jangan Abaikan Protokol Kesehatan!
Kunjungan wisata pada libur Nataru ditargetkan mampu melengkapi target pendapatan asli daerah (PAD) Kudus 2020 sebesar Rp 1,28 miliar.
Penulis: raka f pujangga | Editor: M Syofri Kurniawan
TRIBUNJATENG.COM, KUDUS - Kunjungan wisata pada libur Natal dan Tahun Baru (Nataru) ditargetkan mampu melengkapi target pendapatan asli daerah (PAD) Kudus 2020 sebesar Rp 1,28 miliar.
Kabid Pariwisata Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kabupaten Kudus, Mutrika menyampaikan, pendapatan di sektor pariwisata sudah tercapai sekitar 98,9 persen hingga bulan November 2020.
Dia berharap, libur Natal dan Tahun Baru dapat mengejar target yang masih kurang sekitar 10 persen.
Baca juga: Kekayaan Nikita Mirzani Triliunan Rupiah, Uang Jajan Lolly Rp 500 Ribu per Hari
Baca juga: Kecelakaan di Jalur Wisata Cetho Karanganyar, Pengendara Motor Terpental Ke Perkebunan
Baca juga: KH Syaroni Khotib Sholat Jumat Meninggal Saat Salat di Masjid Gresik, Tak Ada Tanda Sakit
Baca juga: Selebgram Salma el Shimy Ditangkap karena Berpakaian Tak Sopan di Depan Piramida Mesir
Beberapa lokasi wisata yang berpotensi mendulang raihan pendapatan tinggi di antara pengunjung di Colo, Taman Krida, dan Museum Kretek.
"Saya optimistis bisa tercapai target tahun ini sebesar Rp 1,28 miliar.
Bahkan prediksinya bisa melampaui," jelas dia, Sabtu (5/12/2020).
Menurutnya, target pendapatan di sektor pariwisata mengalami revisi sejak pandemi berlangsung sekitar bulan Maret 2020.
Kegiatan kepariwisataan sempat terhenti, sehingga target yang semula Rp 4,4 miliar itu menjadi terkoreksi.
"Karena ada pandemi, jadi target pendapatannya berubah," ujar dia.
Meski sudah membuka kembali keran pariwisata di tengah pandemi yang masih berlangsung.
Tika sapaannya tetap meminta pelaku wisata untuk memperhatikan protokol kesehatan yang ketat.
Di antaranya memasang rambu-rambu agar setiap pengunjung yang datang wajib mengenakan masker, mencuci tangan, dan menjaga jarak selama di obyek wisata.
"Kami ingin perekonomian bisa segera pulih, tetapi juga tetap memperhatikan protokol kesehatannya," ujar dia.
Pihaknya mengaku tak pernah berhenti mengingatkan pelaku wisata untuk taat protokol kesehatan.
Dia juga sudah memberikan teguran secara lisan kepada pelaku wisata yang melanggar protokol kesehatan.