MI NU Banat Juara Umum dalam MilkLife Archery Challenge Series 2 2025

TRIBUNJATENG.COM, KUDUS – MI NU Banat Kudus keluar sebagai juara umum dalam MilkLife Archery Challenge Seri 2 2025 di Supersoccer Arena Rendeng, Kudus. Atlet dari MI NU Banat Kudus berhasil membawa pulang 2 medali emas, 2 medali perak, dan 2 medali perunggu.

Kepala MI NU Banat Faukhil Wardati mengatakan, keluar sebagai juara umum ini merupakan buah dari kerja sama antara siswa, pelatih, guru, tenaga kependidikan, dan orangtua siswa. Pada kompetisi serupa tahun sebelumnya, MI NU Banat juga mendapatkan gelar juara umum. Dan kini mampu meraihnya kembali.

Dalam kompetisi kali ini MI NU Banat menerjunkan 52 siswanya untuk ikut kejuaraan panahan. Mereka yang turun yaitu siswa kelas 3 sampai kelas 6.

“Seluruh siswa yang ikut ekstrakurikuler panahan kami ikutkan semua, ini sebagai bentuk apresiasi kami yang sudah bergabung dengan ekstrakurikuler, walaupun belum kompeten,” kata Faukhil seusai upacara penyerahan piala di Supersoccer Arena Rendeng, Sabtu (15/11/2025).

Juara umum ini merupakan buah dari latihan rutin yang diselenggarakan oleh siswa MI NU Banat yang mengikuti ekstrakurikuler panahan. Dalam sepekan, setiap siswa yang mengikuti ekstrakurikuler rutin latihan setiap siang. Namun dalam rangka menyongsong kompetisi ini, mereka latihan rutin setiap siang hari.

“Semoga anak-anak yang ikut ini bisa tambah pengalaman dalam bertanding,” katanya.

Sementara itu Program Director Bakti Olahraga Djarum Foundation Yoppy Rosimin mengatakan, pihaknya menyelenggarakan kompetisi serupa dua kali dalam setahun. Pihaknya bekerja sama dengan Persatuan Panahan Indonesia (Perpani) Kabupaten Kudus. Harapannya dengan kompetisi ini bisa atlet-atlet di Kudus dan sekitarnya bisa bersaing dengan atlet kota besar skala Jawa Tengah.

“Jangka panjangnya kudus bisa bersaing di regional jateng melawan semarang kota besar di Jateng. Itu tidak mudah. Makanya kami undang pelatih nasional ke Kudus untuk melatih pemain muda Kudus supaya bisa bersaing,” kata Yoppy.

Dari beberapa rangkaian kompetisi, kata Yoppy, terdapat peningkatan animo. Dari seri sebelumnya diikuti sekitar 400 atlet, saat ini MilkLife Archery Challenge diikuti lebih dari 850 atlet dari Kudus dan sekitarnya. Bahkan terdapat atlet dari Yogyakarta dan Jawa Timur.

Selain bekerja sama dengan Perpani Kudus, Djarum Foundation juga bekerja sama dengan PB Perpani. Kerja sama ini juga dalam rangka meningkatkan ekosistem panahan dalam negeri, misalnya dengan menggelar kejuaraan nasional maupun seleksi nasional junior.

Kemudian pihaknya juga menggelar pembinaan secara rutin setiap akhir pekan dengan mendatangkan pelatih level nasional ke Kudus. Siapa saja yang berminat dengan olahraga panahan, kata Yoppy, boleh ikut berlatih di Supersoccer Arena Rendeng Kudus.

Merespons adanya pembinaan sejak usia dini Wakil Ketua Umum PB Perpani Abdul Razak mengatakan, pihaknya sangat mendukung. Artinya di sini ada pemassalan panahan sejak dini. Apalagi dalam setiap kompetisi diikuti tidak hanya atlet belia dari Kudus, melainkan dari luar Kudus bahkan dari luar provinsi.

“Dengan adanya kompetisi ini artinya atlet panahan kian terasah sejak dini kualitasnya dalam bertanding,” kata dia.

Sementara itu Bupati Kudus Sam’ani Intakoris mendukung penuh even tersebut. Baginya even olahraga yang acap diselenggarakan di Kudus memiliki dampak positif. Selain mengasah kemampuan atlet sejak usia dini, juga ada dampak ekonomi yang timbul. Sebab setiap even selalu diikuti tidak hanya atlet dari Kudus, melainkan dari berbagai daerah.

“Harapan kami atlet belia ini kelak berprestasi di level nasional maupun internasional,” kata Sam’ani. (*)