Wabah Virus Corona
Pelajari Varian Baru Virus Corona, WHO: Tak Ada Bukti Varian Baru Lebih Mematikan
Organisasi Kesehatan Sedunia menambahkan tidak ada bukti bahwa virus itu lebih mematikan atau lebih parah dari varian umum.
TRIBUNJATENG.COM, JENEWA - WHO mengatakan sedang memperlajari varian virus corona yang ditemukan di Inggris dan Afrika Selatan.
Organisasi Kesehatan Sedunia menambahkan tidak ada bukti bahwa virus itu lebih mematikan atau lebih parah dari varian umum.
Hal terbaik yang bisa dilakukan masyarakat adalah berusaha meredam penularan.
Baca juga: Ini 7 Kontestan Indonesian Idol yang Tampil Showcase Malam Ini, 3 Peserta Mengundurkan Diri
Baca juga: Anggota DPR Ini Sebut Siswi SMP di Kota Depok 70 Persen Sudah Tak Perawan: Ini Sangat Menyedihkan
Baca juga: Hendi Digadang Jadi Calon Potensial Pilgub DKI Jakarta
Baca juga: Defisit APBN Membengkak, Sri Mulyani: Sudah Melebihi Aturan di Perpres 72
Dalam pengarahan rutin di markas WHO di Jenewa, para pejabat mengatakan mereka terus menerima data mengenai varian itu dan ada laporan dari Inggris bahwa varian baru itu bisa lebih mudah menular.
Dirjen WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus mengatakan kepada para wartawan bahwa mereka bekerja sama dengan para ilmuwan untuk memahami bagaimana perubahan genetika ini berdampak pada cara virus itu berperilaku.
Dia menekankan bahwa ini bukan hal baru, mengatakan, "Virus-virus bermutasi setiap saat; itu alami dan sudah diperkirakan sebelumnya."
Tedros mengatakan mencegah penyebaran virus itu secepatnya merupakan langkah yang sangat membantu.
“Semakin lama kita biarkan virus menyebar, semakin besar peluang virus itu berubah,” katanya.
Dia menambahkan pemerintah dan rakyat di seluruh dunia harus mengambil langkah pencegahan yang diperlukan untuk membatasi penularan.
Sementara itu, presiden AS terpilih Joe Biden menerima vaksin COVID-19 di Rumah Sakit ChristianaCare di Newark, negara bagian Delaware, hari Senin (21/12/2020).
Biden mendapat suntikan pertama vaksin buatan Pfizer-BioNTech.
Suntikan diberikan oleh Tabe Masa, perawat dan kepala Unit Kesehatan Pegawai pada RS itu. (*)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "WHO: Tak Ada Bukti Varian Baru Virus Corona Lebih Mematikan"
Baca juga: Munarman Dipolisikan karena Sebut 6 Laskar FPI yang Tewas Tak Bawa Senjata
Baca juga: Dosen dan Mahasiswa Wajib Rapid Test saat Kuliah Tatap Muka Januari 2021
Baca juga: MK Sudah Terima 87 Permohonan Gugatan Pilkada 2020, Terbanyak Terkait Pilbup
Baca juga: Dadang Hidayat 11 Tahun Setia Bersama Persib, Ini Kisahnya Lepas dari Bayang-Bayang Degradasi