Berita Semarang
Perjuangan Petugas Edukasi Protokol Kesehatan, Gendong Walking Bilboard Keliling Kota Lama
Tekad kuat mendorong kesadaran masyarakat menjadi modal bagi petugas promosi kesehatan (promkes) puskesmas untuk terus bergerak melakukan edukasi prot
Penulis: Eka Yulianti Fajlin | Editor: muh radlis
Sekarang, berjauhan dulu tidak apa-apa," tambahnya.
Reina, petugas promkes puskesmas, mengaku, adanya walking bilboard lebih memudahkan dalam mengedukasi masyarakat, terlebih di tempat kerumunan seperti di Kota Lama.
"Kalau hanya suara saja kurang jelas.
Jadi, melalui alat ini masyarakat bisa mendengarkan imbauan sembari melihat dan membaca pesan-pesan yang tertera," ujarnya.
Terpisah, Kepala Dinas Kesehatan Kota Semarang, Moh Abdul Hakam mengatakan, edukasi protokol kesehatan merupakan hal yang berkelanjutan. Karena itu, perlu ada inovasi dan kreatifitas agar masyarakat tidak bosan.
"Saya lihat masyarakat kalau hanya dengan suara biasa tidak ada visualisasi sepertinya mulai bosan atau tidak mendengarkan.
Kami berpikir apa yang membuat orang mendengarkan.
Akhirnya, saya punya ide untuk beli walking bilboard," jelas Hakam saat dihubungi Tribun Jateng, Jumat (25/2/2020).
Walking bilboard ini, sambungnya, baru tiba beberapa hari yang lalu di kantor Dinas Kesehatan.
Pihaknya membeli empat alat dengan anggaran sekitar Rp 25 juta per alat. Alat tersebut baru pertama kali digunakan di Kota Lama pada Kamis malam kemarin.
"Di Indonesia tidak ada. Kami beli di luar negeri," ucapnya.
Hakam melanjutkan, alat walking bilboard tersebut nantinya akan digunakan oleh petugas puskesmas secara bergantian.
Petugas akan menyasar ke tempat-tempat kerumunan, semisal tempat wisata dan kafe.
"Sembari kami pikirkan konten-konten yang menarik.
Temanya tentang prokes, tapi bisa dimodifikasi dengan berbagai cara.