Berita nasional
Kartu Prakerja Gelombang 12 Segera Dibuka, yang Sudah Ikut 2020 Dilarang Daftar
Pada 2021 ini, PMO tengah bersiap-siap membuka gelombang ke-12 pendaftaran program Kartu Prakerja. Namun bagi yang sudah mendaftar di tahun 2020 tida
TRIBUNJATENG.COM, JAKARTA - Tingginya antusias masyarakat yang mendaftar program Kartu Prakerja membuat Manajemen Pelaksana Program (PMO) Kartu Prakerja bakal melanjutkan program Kartu Prakerja.
Pada 2021 ini, PMO tengah bersiap-siap membuka gelombang ke-12 pendaftaran program Kartu Prakerja.
Namun bagi yang sudah mendaftar di tahun 2020 tidak bisa mendaftar kembali.
"Betul sekali, program Kartu Prakerja akan berlanjut di 2021 dengan pembukaan gelombang 12," kata Head of Communication PMO Kartu Prakerja, Louisa Tuhatu kepada Kompas.com, Sabtu (2/1/2021).
Baca juga: Harga Kedelai Meroket Rp 9.250 Per Kg, Produsen Tahu di Solo Terpaksa Perkecil Ukuran
Baca juga: PLN Resmi Perpanjang Listrik Gratis & Diskon 50 Persen, Penyaluran Dipastikan Lancar
Baca juga: Cerita Hartopo Pada Sosok Habib Jafar, Kemampuan Mengingat Orang yang Hanya Sekali Bertemu
Baca juga: Terpergok Saat Curi Kotak Amal Masjid, Pria Ini Pura-pura Kesurupan
Namun pembukaan pendaftaran belum bisa diumumkan lebih lanjut.
Louisa menyebut, saat ini manajemen tengah membahas hal tersebut.
Louisa berjanji akan segera mengumumkan jadwal bila keputusan dari manajemen telah terbit.
"Jadwal pendaftaran dan mekanisme program akan diputuskan oleh Komite Cipta Kerja. Begitu ada keputusan, akan segera kami sampaikan," sebutnya.
Sebagai informasi, program Kartu Prakerja mulai bergulir untuk membantu masyarakat yang belum memiliki pekerjaan atau kehilangan pekerjaan akibat pandemi Covid-19.
Mereka yang berhasil lolos seleksi akan mendapat sejumlah insentif untuk mengakses beragam pelatihan dan sebagainya.
Hingga 23 November 2020, penerima program Kartu Prakerja telah mencapai 5,6 juta orang sejak program mulai berjalan pada 11 April 2020.
Secara keseluruhan, jumlah pendaftar program Kartu Prakerja dari gelombang I-XI telah mencapai 43 juta orang peserta.
Tercatat ada 1.663 program pelatihan yang disediakan oleh 153 lembaga pelatihan.
Bila lolos, peserta akan mendapatkan insentif berupa bantuan dari pemerintah sebesar Rp 3,55 juta.
Rinciannya, peserta akan mendapatkan uang bantuan pelatihan sebesar Rp 1 juta, insentif pasca-pelatihan Rp 600.000 per bulan selama empat bulan, dan insentif survei sebesar Rp 50.000 untuk tiga kali.