Berita Temanggung
Kasus Pengecatan Cabai oleh Warga Temanggung, Bupati Tegaskan hanya Dilakukan Segelintir Orang
Ditangkapnya seorang warga asal Temanggung oleh jajaran kepolisian lantaran mengecat cabai hijau menjadi merah membuat masyarakat resah.
Penulis: Saiful Ma sum | Editor: muh radlis
TRIBUNJATENG.COM, TEMANGGUNG - Ditangkapnya seorang warga asal Temanggung oleh jajaran kepolisian lantaran mengecat cabai hijau menjadi merah membuat masyarakat resah.
Tak hanya bagi kalangan petani cabai saja, konsumen dan pedagang cabai dibuat heboh dengan adanya cabai merah buatan.
Menyikapi hal tersebut, Bupati Temanggung M Al Khadziq menegaskan, pelaku pengecatan cabai hanya dilakukan oleh segelintir oknum yang tidak bertanggungjawab.
Pihaknya sudah melakukan pengecekan kepada para petani cabai yang ada untuk memastikan dan mencari tahu kondisi ril para petani cabai.
Hasilnya, Khadziq tidak menemukan petani lain yang nekat berbuat curang mengecat cabai dengan memanfaatkan mahalnya harga cabai saat ini.
"Jadi jika ada cabai yang dicat itu hanya dilakukan oleh oknum yang tidak bertanggungjawab.
Bukan dilakukan oleh petani atau pedagang, karena petani dan pedangan di Temanggung adalah orang-orang yang jujur," terangnya, Minggu (3/1/2021).
Khadziq menjelaskan, beberapa pekan terakhir, harga cabai mengalami kenaikan lantaran pasokan yang cenderung berkurang akibat curah hujan tinggi.
Mahalnya harga cabai justru dimanfaatkan oleh oknum yang tergiur untuk mencari keuntungan pribadi dengan mencampur cabai merah yang asli dengan cabai hijau yang dicat merah.
Atas kejadian itu, Khadziq menghimbau kepada para petani cabai Temanggung untuk tetap menjaga kualitas cabai yang dihasilkan, agar kepercayaan konsumen terhadap hasil panen cabai Temanggung terjaga.
"Saya mengajak seluruh masyarakat jangan takut mengkonsumsi cabai Temanggung yang mempunyai kualitas bagus.
Cabai merahnya asli, segarnya asli, hasil panen langsung dari petani," ulasnya.
Seorang petani, Muhammad Mutamakin mengatakan, akibat ulah seorang yang mengecat cabai merah nampaknya berdampak pada petani lainnya.
Kata Mutamakin, daya jual cabai Temanggungan sempat menurun dibanding bulan-bulan yang lalu.
Pihaknya merasa rugi karena tingkat kepercayaan masyarakat terhadap cabai Temanggung menurun.