Berita Banyumas
Takut Corona, Sabar Suharno Warga Banyumas Tutup Rumahnya Dengan Pagar Seng dan Pasang CCTV
Dia berpatokan dengan data yang disuguhkan pemerintah dan kondisi di Banyumas dimana kasus Covid-19 menanjak drastis
TRIBUNJATENG.COM, PURWOKERTO - Agar tidak tertular dari virus Corona, upaya yang biasa dilakukan adalah dengan penerapan 3 M (memakai masker, menjaga jarak, menghindari kerumunan).
Penerapan 3 M rasanya belum cukup bagi Sabar Suharno (45), Warga RT 2 RW 10, Desa Ajibarang Wetan, Kecamatan Ajibarang, Kabupaten Banyumas yang memilih memasang pagar seng keliling dirumahnya.
Ketakutan yang begitu berlebih membuatnya berinisiatif memasang seng berukuran 12 x 9 meter hingga menutup keseluruhan halaman depan dan sampingnya.
Cara ini dilakukannya sudah sekitar dua minggu demi menjaga keluarganya tidak tertular Covid-19.
Baca juga: Di Dalam Mobil hingga Rumah Kosong, Ini Pengakuan Gadis 16 Tahun Layani Hidung Belang Sejak November
Baca juga: Sinopsis Taken 2 Big Movies GTV Pukul 20.00 WIB Aksi Balas Dendam Mafia
Baca juga: Viral Pemotor Hadang Bus Rela di Sragen, Diduga Sopir Bus Ngeblong
Bahkan untuk memantau pergerakan orang luar yang akan masuk dan berlalu-lalang di depan rumahnya, Sabar memasang CCTV di setiap sudut rumahnya.
Jendela-jendela rumah yang langsung menghadap keluar juga ditutup dengan seng.

Untuk kebutuhan makan sehari-hari dia mengaku membeli pada pedagang makanan keliling dari dalam seng dan anaknya biasa membeli makanan secara online.
Dia mengaku akan menutup rumahnya menggunakan seng sampai ada keputusan Corona telah terkendali.
"Dikatakan sumpek, ya sumpek, tapi saya tetap menyediakan ruang terbuka untuk saya berjemur saat pagi hari," ujarnya kepada Tribunbanyumas.com, Jumat (8/1/2021).
Sabar mengungkapkan jika ketakutannya itu bukan tanpa alasan.
Dia berpatokan dengan data yang disuguhkan pemerintah dan kondisi di Banyumas dimana kasus Covid-19 menanjak drastis.
"Setahu saya di desa sini sudah hampir 50 orang yang positif.
Artinya virus ini sangat dekat dan nyata," ucapnya.
Selain karena alasan data jumlah kasus positif semakin banyak di Banyumas, alasan lain adalah karena keinginannya menjaga salah satu anaknya yang akan pergi ke Mesir.
"Dua anak saya hafizd, salah satunya akan pergi ke Mesir dalam waktu dekat ini untuk belajar jadi saya ingin melindungi dia," katanya.