Berita Solo
Kasus Penembakan Bos Tekstil di Solo, Pengacara Tersangka: Lukas Jayadi Menembak karena Ditabrak
Sandy Nayoan menyebut, bila Lukas Jayadi berencana membunuh, tidak perlu meminta korban atau kakak iparnya turun dari mobil.
Penulis: Muhammad Sholekan | Editor: M Syofri Kurniawan
TRIBUNJATENG.COM, SOLO - Sandy Nayoan, pengacara Lukas Jayadi tersangka kasus penembakan pemimpin perusahaan tekstil dalam Toyota Alphard, menyebut tidak ada rencana pembunuhan yang dilakukan oleh kliennya.
Menurutnya, Lukas Jayadi menembak dikarenakan ditabrak oleh sopir Toyota Alphard bernomor polisi AD 8945 JP itu.
Sandy Nayoan menyebut, bila Lukas Jayadi berencana membunuh, tidak perlu meminta korban atau kakak iparnya turun dari mobil.
Baca juga: Nunung Meninggal Kecelakaan di Tol Sragen, Inilah Sosok Penggantinya
Baca juga: Kasih Kado untuk Nassar, Nikita Mirzani Telepon Gerai LV: Biarin Dia Pilih Sendiri
Baca juga: Nelayan Jakarta Lihat Pesawat Jatuh di Perairan Kepulauan Seribu Diduga Sriwijaya Air
Baca juga: Ini 9 Jalan di Kota Semarang yang Ditutup Selama PSBB Jawa-Bali, Berlaku Mulai 11-25 Januari
Padahal, sebelumnya, kliennya berada di mobil bersama korban dan sopir korban.
Lalu, saat menembaki mobil itu, istri Lukas Jayadi masih berada di dalam mobil.
“Lukas Jayadi bersama istri numpang mobil korban.
Lalu Lukas Jayadi menunjukkan lokasi kejadian yang akan didirikan sebagai pabrik roti.
Lukas turun dari mobil mengajak kakak ipar untuk berdoa pendirian pabrik roti itu,” papar dia, Sabtu (9/1/2021).
Dia menambahkan, sopir tidak mau menghentikan mobil itu, Lukas pun meminta untuk berhenti dulu.
Namun, mobil itu justru menabrak kliennya, hingga terjatuh.
Ketika menabrak, lanjut dia, kliennya spontanitas mengeluarkan senjata yang memiliki izin itu.
Lalu, kliennya menembaki mobil Toyota Alphard.
“Kami melihat Lukas membela diri.
Lukas membuang beberapa peluru sebagai peringatan agar mobil itu berhenti.
Keterangan yang kami terima, mobil itu menuju kantor polisi dan Lukas ditangkap di pangkalan bus,” jelasnya.