Pesawat Sriwijaya Air Jatuh
Penyelam Ceritakan Pencarian Sriwijaya Air SJ 182: Begitu Masuk Kantong Jenazah, Langsung Hancur
Saat itu, tim Simon menemukan bagian pesawat berupa potongan jok penumpang serta sejumlah bagian tubuh manusia yang diduga sebagai korban.
"Setiap ambil bagian pesawat atau bagian tubuh manusia di dasar laut, lumpur tersibak dan berhamburan," kata dia.
Tidak hanya soal jarak pandang dan kondisi bagian tubuh korban yang ditemukan mudah hancur, risiko lainnya yang harus dihadapi para penyelam adalah dekompresi.
Dekompresi adalah masalah yang timbul akibat tekanan tinggi di kedalaman laut. Penyakit yang bisa muncul, antara lain, kelumpuhan.
Bahkan yang lebih fatal, dekompresi juga bisa mengakibatkan kematian.
Hal itu pernah terjadi pada Syahrul (48) alias Anto, sukarelawan Indonesia Diving Rescue Team (IDRT) yang membantu SAR jatuhnya pesawat Lion Air pada 2018 lalu.
Meskipun memiliki tantangan yang berat, namun Koordinator Posko POSSI untuk SAR Sriwijaya Air Sj 182 Budi Cahyono (49) meyakini rekan-rekannya paham dan bisa menjaga diri dari bahaya dekompresi.
Terlebih mereka juga sudah mendapatkan sertifikat instruktur yang untuk mendapatkannya melalui proses panjang.
Antara lain, tingkat pertama disebut A1, yakni level open water scuba diving, berlanjut ke A2 (advanced scuba diving), A3 (rescue scuba diving), A4 (master scuba diving), baru masuk ke level B1 (instruktur).
Namun, meskipun berisiko tinggi, tetapi hobi yang selama ini dicintai Simon maupun Budi dapat menjadi pahala tersendiri.
Salah satunya dengan melakukan misi kemanusiaan dalam kecelakaan pesawat seperti saat ini. (*)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Cerita Penyelam Sukarelawan Cari Sriwijaya Air SJ 182, Temukan SIM hingga Korban"
Baca juga: Lihat Kunci Masih Tertancap, Warga Kebumen Ini Nekat Bawa Kabur Sepeda Motor
Baca juga: Kontrak Amanda Manopo di Ikatan Cinta Bocor, Berawal dari Pertanyaan Fans
Baca juga: Video Mobil Dinas Angkut Kayu Jadi Viral, Camat Menghadap Bupati Minta Maaf
Baca juga: Saiful Tewas 6 Jam Tertimbun Tanah Longsor Magelang, Feri Masih Hidup