Berita Internasional
Kisah Unik Koper Tombol Senjata Nuklir Presiden AS, Tak Sembarang Orang yang Boleh Bawa
Lantas bagaimana nasib koper dan biscuit tombol nuklir, yang dikenal sebagai Nuclear Football dan Biscuits yang menempel 24 jam di dekat Trump?
Meski asal-usulnya tetap dirahasiakan, Football dapat ditelusuri kembali ke krisis rudal Kuba 1962. Presiden John F Kennedy (JFK) kala itu percaya senjata nuklir hanya baik untuk mencegah (perang).
Tapi kenyataan membawa saat itu ada dua pria dari dua Negara berbeda duduk berlawanan, dan sewaktu-waktu harus memutuskan penggunaan senjata nuklir.
Ngeri melihat akibatnya, JFK memerintahkan agar senjata nuklir dipasang kunci, dan menuntut alternatif rencana perang nuklir.
Memo JFK yang tidak diklasifikasikan mendokumentasikan kekhawatiran yang mengarah pada penemuan Football sebagai sistem untuk memverifikasi identitas panglima tertinggi.
Presiden JFK lantas mengajukan pertanyaan-pertanyaan berikut yang mengerikan, tetapi masuk akal.
“Apa yang akan saya katakan kepada Ruang Perang Bersama (Komando Sentral) untuk segera meluncurkan serangan nuklir?”
“Bagaimana orang yang menerima instruksi saya memverifikasi mereka?”
Menurut mantan Menteri Pertahanan Robert S McNamara, Football memperoleh namanya dari nama kode rencana perang nuklir awal "Dropkick". "Dropkick" membutuhkan "sepak bola" agar bisa diterapkan.
Tali Baja Terikat ke Koper dan Tangan Pembawa
Foto paling awal diketahui dari seorang pembantu militer yang membuntuti Presiden JFK sembari menenteng koper hitam bertanda (versi modifikasi model Zero-Halliburton standar).
Foto diambil 10 Mei 1963, di kompleks keluarga Kennedy di Hyannis Port, Massachusetts.
Sejak 1963, Football telah menjadi piranti utama perjalanan kepresidenan ke manapun perginya. Foto legendaris pembawa koper Football diambil di Lapangan Merah pada Mei 1988.
Saat itu perwira pembawa koper, Letkol Woody Lee, berdiri di lapangan merah, menaruh koper hitam di sebelah kakinya. Tali hitam baja dilapis kulit hitam terikat di koper dan lengan kirinya.
Rupanya, si perwira kelelahan menenteng koper berat itu saking lamanya menunggu Presiden Ronald Reagan keluar dari istana kepresidenan, dalam kunjungan kenegaraan ke Uni Soviet.
Kisah unik lain, saat Ronald Reagen ditembak, si pembawa koper ketinggalan kendaraan. Ambulans lebih cepat melesat, dan ia menyusul ketakutan menggunakan kendaraan lain ke rumah sakit.