Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Internasional

Antisipasi Demo Susulan, 7.000 Garda Nasional Akan Bertahan di Washington DC hingga Maret

Ribuan pasukan Garda Nasional direncanakan tetap berada di ibu kota Amerika Serikat (AS) hingga pertengahan Maret.

Editor: m nur huda
Joe Raedle/Getty Images/AFP
Anggota Garda Nasional Virginia berjalan di dekat Capitol AS pada 17 Januari 2021 di Washington, DC. Setelah kerusuhan minggu lalu di Gedung Capitol AS, FBI telah memperingatkan ancaman tambahan di ibu kota negara dan di semua 50 negara bagian. Menurut laporan, sebanyak 25.000 tentara Garda Nasional akan menjaga kota saat persiapan dilakukan untuk pelantikan Joe Biden sebagai AS ke-46. 

TRIBUNJATENG.COM, WASHINGTON DC - Ribuan pasukan Garda Nasional direncanakan tetap berada di ibu kota Amerika Serikat (AS) hingga pertengahan Maret.

Seorang pejabat pertahanan AS mengkonfirmasi kepada Fox News, Garda Nasional sedang dalam proses pertemuan dengan sejumlah badan federal.

Diskusi dilakukan untuk menentukan persyaratan bagi pasukan yang tetap bertugas setelah Januari.

“Perencanaan sedang dilakukan, tetapi belum ada keputusan akhir yang dibuat,” kata pejabat itu mengutip New York Post pada Sabtu (23/1/2021).

Sekitar 25.000 Pengawal dikerahkan ke Washington DC, menjelang pelantikan Presiden Biden setelah pengepungan Capitol AS pada 6 Januari.

Saat itu pihak berwenang kalah jumlah dengan pendukung pro-Trump.

Insiden itu berlangsung hanya berakhir dengan beberapa penangkapan kecil.

Sekitar selusin pasukan Pengawal dicopot dari jabatan mereka setelah diperiksa oleh FBI, termasuk dua orang yang membuat pernyataan ekstremis tentang peristiwa tersebut.

Dalam sebuah pernyataan Kamis (21/1/2021), Garda Nasional mengatakan sekitar 7.000 tentara akan tetap berada di Washington sampai "akhir bulan."

Tetapi ada kekhawatiran di antara beberapa otoritas kota dan federal bahwa pengunjuk rasa mungkin kembali ke Washington pada awal Maret.

Tepatnya pada tanggal pelantikan presiden semula, 4 Maret.

Semula Presiden AS yang baru tidak dilantik hingga Maret setelah pemilihan.

Namun, setelah Abraham Lincoln terpilih pada November (1860) dan sebelum pelantikannya pada Maret (1961), perang sipil terjadi.

Insiden itu memecah enam negara bagian selatan AS. Periode ini dikenal sebagai "Musim Dingin Pemisahan".

Amandemen ke-20 kemudian memindahkan pelantikan ke 20 Januari yang digunakan saat ini.

Halaman
12
Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved