Aiptu Janadi Meninggal
Aiptu Janadi Polrestabes Semarang Meninggal Dunia, Ini Sakit yang Diderita
Aiptu Janadi merupakan sosok yang sangat familiar di Kota Semarang lantaran dekat dengan masyarakat.
Penulis: iwan Arifianto | Editor: galih permadi
Minimal, saat melakukan pengejaran terhadap pelaku, anggota Resmob meninggalkan keluarganya selama tiga hari.
“Kita tentu sudah memberi pengertian kepada keluarga tentang tugas yang kita emban. Mereka juga mengerti,” tutur dia.
Janadi menyatakan bila selama ini istri dan anak-anaknya mendukung pekerjaannya.
Tak jarang ketika menghabiskan waktu liburan di mal, Janadi mendadak meninggalkan anak dan istrinya karena panggilan tugasnya menangkap pelaku kejahatan.
Lalu bagaimana Janadi memberikan waktu dan perhatian ketika dia harus banyak menghabiskan waktu di luar ketimbang di rumah?
"Kalau waktunya makan, saya telepon istri untuk mengingatkannya makan. Demikian kalau waktunya belajar maka saya akan menelepon anak-anak," katanya.
Lalu, selama bertahun-tahun menjadi anggota Resmob, pernahkah ia salah tangkap? Janadi menjawab tidak. Ia mengatakan, sebelum menangkap pelaku kejatahan, ia pasti telah memiliki bukti kuat sebelumnya.
“Lebih baik kita melepaskan orang yang bersalah dibandingkan menangkap orang yang tidak bersalah.
Maksudnya, bisa saja orang yang bersalah kita lepaskan karena bukti yang tidak mencukupi.
Tapi jangan sampai menangkap orang yang tidak bersalah,” terang dia.
Kasubdit Jatanras Direktorat Reserse Kriminal Umum (Ditreskrimum) Polda Jateng, AKBP Arman Asmara juga menekankan kepada anggotanya untuk selalu bekerja profesional dalam menjalankan tugasnya.
Saat melakukan perburuan kepada tersangka, Arman menegaskan bila anggotanya dipastikan sudah mengumpulkan barang bukti dan sejumlah saksi, sehingga tidak terjadi salah tangkap.
(Iwn)