Wabah Virus Corona

Jerman Bangun Penjara Khusus bagi Warga yang Melanggar Aturan Karantina Covid-19

Di Jerman, sebuah "penjara Covid" dibuka untuk mengurung orang-orang yang berulang kali melanggar aturan karantina.

Tribunnews.com/Istimewa
Sebuah penjara Covid dibuka di Jerman untuk mengurung orang-orang yang berulang kali melanggar aturan karantina. picture alliance/dpa via Mirror 

TRIBUNJATENG.COM - Di Jerman, sebuah "penjara Covid" dibuka untuk mengurung orang-orang yang berulang kali melanggar aturan karantina.

Penjara yang terletak di Neumünster, di negara bagian Schleswig-Holstein itu diluncurkan bulan ini, demikian dilansir Mirror. 

Narapidana akan dikurung di sana untuk memastikan mereka mengisolasi diri.

Biodata Juliati Sapta Dewi Magdalena, Istri Kapolri Listyo Sigit Prabowo

Video Erupsi Gunung Merapi Meletus Hari Ini, Warga: Allahu Akbar!

Hotel di Semarang Milik Terpidana Kasus Kredit Fiktif Disita Kejaksaan

Pinjam Uang Jual Sengon Rp 100 Juta untuk Nyalon Kades, Warga Pekalongan Ditangkap Polisi

Ada 40 pensiunan petugas polisi yang secara sukarela bertugas sebagai penjaga.

Penjara itu terdiri dari enam sel di sebuah paviliun tak terpakai di pusat pelaku kejahatan anak muda.

Penjara dikelilingi pagar kawat berduri di pinggiran kota kecil di utara.

Orang-orang yang dikirim ke fasilitas itu adalah orang yang tidak mengisolasi diri dengan benar setelah bepergian.

Orang yang terkena kontak berisiko tinggi atau yang telah dites yang positif juga bisa dimasukkan di sana.

Namun, otoritas lokal bersikeras bahwa orang-orang hanya akan dikurung di sana sebagai "upaya terakhir".

Harus ada bukti pelaku benar-benar melanggar karantina rumah sebelum memberikan mereka denda dan kemudian perintah pengadilan dikeluarkan.

Narapidana di penjara Covid diperbolehkan menonton televisi, memakai laptop dan ponsel.

Kamar terletak di koridor layaknya penjara, berisi tempat tidur yang nyaman.

Sementara itu, dukungan psikologis juga tersedia.

"Mengisolasi orang yang dicurigai terinfeksi di rumah mereka sendiri merupakan elemen penting dalam mengendalikan tingkat infeksi," kata Sönke Schulz, dari dewan distrik setempat, kepada wartawan awal bulan ini, lapor Deutsche Welle.

Halaman
12
Sumber: Tribunnews.com
  • Ikuti kami di
    KOMENTAR

    BERITA TERKINI

    berita POPULER

    © 2023 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved