Aiptu Janadi Meninggal
Sosok Aiptu Janadi Polisi Berambut Gondrong, Ini Kasus-Kasus Terakhir yang Ditanganinya
Aiptu Janadi meninggal dunia karena sakit jantung di SMC RS Telogorejo Semarang, Kamis (28/1/2021) sore.
TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Kabar duka, Aiptu Janadi meninggal dunia karena sakit jantung di SMC RS Telogorejo Semarang, Kamis (28/1/2021) sore.
Aiptu Janadi Bintara Tinggi Polrestabes Semarang ini dikenal luas di Kota Lumpia berkat sepak terjangnya sebagai reserse.
Wabilkhusus, reserse mobile (Resmob) yang memiliki tugas mengungkap kasus kejahatan dengan segala modusnya.
• Innalillahi Wainna Ilaihi Rojiun Aiptu Janadi Polrestabes Semarang Meninggal Dunia
• Cerita Mistis Cak Ali Penjual Sate Keliling di Semarang Alami Kisah Seperti Film Suzanna: Bang Sate!
• Hotel di Semarang Milik Terpidana Kasus Kredit Fiktif Disita Kejaksaan
• Perempuan 18 Tahun Lahirkan Anak Ketiga di Becak, Temannya Lihat Instagram Cara Bantu Melahirkan
Bersama timnya, Aiptu Janadi memang dituntut untuk bekerja kapan saja dan di mana saja.
Dia pun memiliki jiwa yang supel, bergaul dengan seluruh lapisan masyarakat.
Tidak membeda-bedakan latar belakang dan pekerjaan mereka.
Karena berambut panjang, wartawan yang bertugas di bidang kriminal atau desk kepolisian biasa menyebutnya polisi berambut gondrong.
Dia sering memakai topi untuk menutupinya dari sengatan matahari.
Padahal ada banyak reserse yang berambut panjang namun julukan itu sangat khas bagi Aiptu Janadi.
Julukan ini juga sampai terbawa ke dalam berita untuk menyamarkan narasumber mengenai penyelidikan atau pengungkapan suatu kasus.
"Menurut polisi berambut gondrong tersebut..." demikian biasa dituliskan oleh wartawan yang mengutip keterangan darinya tapi almarhum sendiri tak ingin dipublikasikan.
Sebelum meninggal, ada beberapa kasus yang diungkap almarhum bersama timnya dari Satreskrim Polrestabes Semarang.
Satu di antaranya perampokan uang setoran dari beberapa SPBU di Semarang sejumlah lebih dari setengah miliar.
Para perampok itu ditangkap di Ciamis, Jawa Barat, dalam sebuah mobil.
Adapun otaknya ternyata karyawan kantor distribusi tabung gas tersebut.