Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Regional

Pengacara Ini Gugat RSUD Tarakan karena Tempatkan Ibunya yang Sakit Jantung Satu Ruangan dengan ODGJ

‘’Orang sakit jantung dikunci satu ruangan dengan ODGJ, suhu AC dikasih di 16 derajat, remotenya dibawa perawat dan digembok dari luar,"

Kompas.com/Istimewa
RSUD Tarakan, Kalimantan Utara. (Dok. RSUD Tarakan) 

TRIBUNJATENG.COM, TARAKAN – Mukhlis Ramlan, seorang pengacara dari Kota Tarakan, Kalimantan Utara, melaporkan RSUD Tarakan dengan dugaan penelantaran, malpraktik, dan kelalaian.

Saat dihubungi, Mukhlis Ramlan menyampaikan akan mengawal laporan tersebut sampai tuntas.

Mukhlis Ramlan tidak terima, ibundanya, Megawati binti Muhammad Saleh (63) yang kritis dan butuh perawatan khusus akibat sakit jantung, justru ditempatkan bersama orang dengan gangguan jiwa ( ODGJ) di RSUD Tarakan.

Anak Dibunuh Ibu Kandung dan Ayah Tiri, Mayat Dimasukkan ke Dalam Drum Isi Air, Ibu Angkat Menyesal

SBY Sebut Terjadi Polarisasi Tajam hingga Ada Permusuhan di Tubuh Tentara & Polisi

Setelah Kota Lama, Kampung Melayu Semarang Segera Dipoles

Tepergok Selingkuh di Mobil dengan Istri Orang, Kades di Rembang Dilabrak Massa, Avanza Dirusak

‘’Orang sakit jantung dikunci satu ruangan dengan ODGJ, suhu AC dikasih di 16 derajat, remotenya dibawa perawat dan digembok dari luar, ini pelayanan apa?’’ujarnya emosional, Minggu (31/1/2021).

Saat dilarikan ke RSUD Tarakan 8 Januari 2021, ibunda Mukhlis mengalami serangan jantung, perawatan medis sempat dilakukan dokter.

Namun entah mengapa, keeseokan harinya, tiba tiba manajemen RSUD Tarakan memindahkannya ke bangsal Tulip yang ditempati seorang ODGJ perempuan.

Lebih mengejutkan, RSUD Tarakan memberitahukan bahwa ibundanya terpapar Covid-19 sehingga keluarga harus menjaga jarak dan mempercayakan sepenuhnya kepada tenaga medis.

‘’Sampai sekarang saya minta surat keterangan Covid-19, RSUD tidak kasih, itu sudah janggal, terus secara logika, apa iya tiba-tiba gila sampai ditempatkan bersama ODGJ? Rekam medis di RSUD Pertamedika atau RS Angkatan Laut Tarakan, tempat biasa ibu check up, jelas menyatakan sakit jantung,’’katanya.

Disiram air mineral oleh ODGJ

 
Saat ditempatkan di bangsal Tulip bersama ODGJ, keluarga hanya bisa melihat kondisi ibunda Mukhlis melalui layar monitor.

Terlihat kondisi lemah sang ibu yang hanya mampu melambaikan tangan dan pandangan sayu.

Saat itu, ODGJ tiba tiba bangun dan menyiramkan air mineral ke tubuh ibunda Mukhlis sampai basah kuyup.

‘’Adik saya video call saya, ibu disiram 4 botol air mineral ukuran 600 liter per botol, kebayang rasanya bagaimana? Orang sakit jantung, dikasih setelan AC paling dingin, disiram air, dan dikasih pakaian kurang layak? Jangan tanya gimana perasaan saya, sampai ubun-ubun emosi naik,’’katanya.

Saat Mukhlis masih berada di Jakarta, ibundanya sempat meneleponnya dan memohon segera dikeluarkan dari ruangan tersebut, karena tidak tahan.

Dengan perasaan hancur lebur, Mukhlis kemudian segera memesan tiket ke Tarakan pada 10 Januari 2021 dini hari. Namun, saat ia masih di pesawat, kabar duka menghampirinya, ibundanya meninggal dunia di RSUD Tarakan, sekitar pukul 04.00 Wita.

Halaman
123
Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved