Berita Nasional
Meteorit Sering Jatuh di Indonesia Belakangan Ini, Begini Penjelasan Ahli
Lantas, kenapa sering terjadi benda antariksa atau meteorit jatuh di Indonesia akhir-akhir ini?
TRIBUNJATENG.COM - Rabu (3/1/2021) tengah malam, suara dentuman misterius terdengar di Malang.
Hal itu menghebohkan masyarakat Indonesia.
Dalam cuitan resmi akun Twitter BPBD Kota Malang, dikatakan dentuman tersebut terjadi sekitar pukul 23.32 WIB.
• Gempa Kembali Terjadi di Majene, Hancurkan Bangunan yang Sebelumnya Hanya Rusak Ringan
• Di Desa yang Sunyi Ini Ada 3 Juta Ular yang Hasilkan 172 Miliar Per Tahun, Warga Sudah Biasa Digigit
• Promo Indomaret Hari Ini Kamis 4 Februari, Ada Program Heboh Minyak Goreng Cuma Rp 21 Ribu
• Kasus Setiabudi 13, Pembunuhan Sadis yang 40 Tahun Tak Terungkap, Polisi: Si Pembunuh Merasa Puas
Warganet pun ramai-ramai melaporkan suara yang terdengar di daerah Malang dan sekitarnya tersebut.
Kendati masyarakat banyak menduga bahwa dentuman tersebut berasal dari benda jatuh antariksa, Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN) menyatakan bahwa tidak ada catatan asteroid jatuh di Indonesia.
Sebelumnya, suara dentuman keras juga diduga berasal dari jatuhnya benda antariksa, seperti meteorit.
Hal itu karena sebelumnya telah terjadi di Tapanuli Tengah pada 1 Agustus 2020, Bali pada 24 Januari 2021, dan Lampung pada 28 Januari 2021.
Lantas, kenapa sering terjadi benda antariksa atau meteorit jatuh di Indonesia akhir-akhir ini?
Mengenai persoalan tersebut, Astronom Amatir Indonesia Marufin Sudibyo mengatakan bahwa secara statistik, setiap harinya Bumi dihujani oleh 44 ton meteoroid dan memproduksi 17 buah meteorit dengan beragam massa dan ukuran.
"Setiap kilometer persegi (km²) daratan Bumi akan mendapatkan 1 meteorit dalam 50.000 tahun," jelasnya.
Nah, memperhitungkan luas daratan Indonesia yang sebesar 1,9 juta kilometer persegi, maka secara statistik akan ada 1 buah meteorit yang mendarat di Indonesia setiap 10 hari sekali.
Dengan memperhitungkan fraksi area yang dihuni manusia, baik pedesaan hingga perkotaan, maka frekuensi wilayah daratan Indonesia yang berpenghuni akan menyaksikan meteor-terang atau meteor-sangat terang.
Nah, meteor-terang atau meteor-sangat terang tersebutlah yang memproduksi meteorit setiap 50 hingga 60 hari sekali.
Marufin menyebutkan, dalam lima bulan terakhir, yaitu Agustus 2020 hingga Januari 2021, ada dua kejadian tumbukan benda langit yang memproduksi meteorit di Indonesia.
"Selisih waktu antara dua peristiwa tersebut mencapai 180 hari.