Berita Regional
Kasus Setiabudi 13, Pembunuhan Sadis yang 40 Tahun Tak Terungkap, Polisi: Si Pembunuh Merasa Puas
Terdapat total 13 bagian tubuh di dalam kedua karton tersebut, sehingga kasus ini dikenal luas dengan sebutan " Setiabudi 13".
TRIBUNJATENG.COM, JAKARTA - Misteri pembunuhan sadis yang terjadi pada pagi hari tanggal 23 November 1981 hingga kini belum terungkap.
Berawal dari warga di kawasan Setiabudi, Jakarta Selatan, yang dikejutkan dengan penemuan dua karton berisi potongan-potongan tubuh manusia.
Dilansir dari Harian Kompas, kedua karton itu diletakkan tak jauh dari tempat pemberhentian bis Jl. Jenderal Sudirman di pertigaan Jl. Setiabudi.
• Di Desa yang Sunyi Ini Ada 3 Juta Ular yang Hasilkan 172 Miliar Per Tahun, Warga Sudah Biasa Digigit
• Barcelona ke Semi Final Copa Del Rey Meski Tertinggal 2 Gol Hingga Menit 87, Jordi Alba Penyelamat
• Dwi Solo Sewa Mobil Rental Calya Milik Warga Karanganyar: Ditukar Sama Innova
• Gerakan Jateng di Rumah Saja Dibarengi Operasi Yustisi, Ganjar: Belanja Dulu, Gak Usah Banyak-banyak
Sejumlah petugas keamanan yang pertama kali melihat isi karton tersebut awalnya mengira bahwa itu merupakan daging sapi.
Namun, mereka seketika terkejut saat melihat tangan manusia juga ikut terbungkus rapi bersama potongan daging yang lain.
Terdapat total 13 bagian tubuh di dalam kedua karton tersebut, sehingga kasus ini dikenal luas dengan sebutan " Setiabudi 13".
Hingga tulisan ini diterbitkan, belum ada pihak yang dinyatakan bersalah dan bertanggung jawab atas pembunuhan dan mutilasi tersebut.
Bahkan identitas korban pun juga tidak terungkap meski telah ditemukan banyak petunjuk di tubuh korban.
Jejak pelaku
Menurut anggota satuan reserse Komando Daerah Kepolisian (Kodak) Metro Jaya dan beberapa dokter yang menangani tubuh korban, diduga pemotongan dilakukan menggunakan gergaji besi.
Dugaan ini didasarkan pada hasil penelitian tulang belulang yang dipotong, di mana ditemukan bekas gesekan-gesekan kecil.
Mereka menduga, pelaku pembunuhan ini adalah orang yang berpengalaman dilihat dari hasil pemotongannya yang rapi.
Selain memotong tubuh korban, pelaku juka menyayat dan mengupas seluruh daging dari tulangnya. Hasilnya pun sangat rapi.
Kantong plastik yang digunakan untuk membungkus potongan tulang dan daging rupanya bekas bungkusan buku. Plastik itu bertuliskan nama sebuah toko buku di Jl. Pasar Baru.
Sedangkan plastik lainnya bertuliskan nama sebuah super market di Jl. Samanhudi, yang letaknya tak jauh dari Jl. Pasar Baru.