Nenek Pencopet di Banjarnegara
Nenek yang Viral Karena Mencopet di Pasar Mandiraja Banjarnegara Ternyata Lancar Membaca Al Quran
Kisah nenek RN (49), wanita yang diduga mencopet di Pasar Mandiraja sempat viral. Lasiem, warga Desa Somawangi memutuskan tidak memerkarakan.
Penulis: khoirul muzaki | Editor: rival al manaf
TRIBUNJATENG.COM, BANJARNEGARA -Kisah nenek RN (49), wanita yang diduga mencopet di Pasar Mandiraja sempat viral.
Beruntung, korban yang merasa dirugikan atas kejadian itu, Lasiem, warga Desa Somawangi memutuskan tidak memerkarakan wanita itu.
Ia memilih jalur musyawarah untuk menyelesaikan kasus itu secara kekeluargaan.
Alhasil, nenek yang tinggal sebatang kara di rumahnya, Kecamatan Majenang, Cilacap itu selamat dari ancaman hukum pidana.
• Polisi Bebaskan Nenek Asal Cilacap yang Mencopet di Banjarnegara Karena Dagangannya Tak Laku
• Tak Percaya Begitu Saja Pengakuan Nenek Diduga Pencopet di Pasar Mandiraja, Polisi Datangi Rumahnya
• Perjalanan Panjang Nenek yang Diduga Mencopet di Pasar Mandiraja, Wajah Menghiba Hampir Diamuk Massa
• Viral Video Nenek di Banjarnegara Tertangkap Mencopet di Pasar Lalu Diarak, Ini Nasibnya Kini
Polres Banjarnegara pun memberikan bantuan untuk memotivasi agar nenek itu tidak mengulang perbuatannya.
Kisah nenek itu pun mengetuk hati pengasuh Pondok Pesantren Alif Baa, Mantrianom Banjarnegara KH Hayatul Makki.
Ia yang mengaku prihatin atas kondisi RN siap memberikan bimbingan akhlak agar orang tua itu kembali ke jalan yang benar.
Usai dari acara Konferensi pers di Markas Polres Banjarnegara, kemarin, Rabu (3/2/2021), RN pun diantar ke Ponpes Alif Baa.
Di situ, RN menerima bimbingan langsung dari sang pengasuh.
Di keheningan malam, lantunan ayat suci Al-Qur'an menggema di salah satu ruangan Ponpes Alif Baa.
RN ternyata mampu melafalkan ayat suci dengan lancar.
Tidak sulit bagi pengasuh untuk membimbing orang tua itu membaca Al-Quran.
"Melalui pendekatan keagamaan, kita ajak pengajian, "kata pengasuh Ponpes Alif Baa KH Hayatul Makki, Kamis (4/2/2021)
Meski baru sebentar di Ponpes, RN sudah mendapatkan beberapa materi keagamaan dari pengasuh.
KH Hayatul Makki atau akrab disapa Gus Hayat juga memberikan nasehat keagamaan untuk wanita itu.
RN mengangguk mengamini nasehat sangat kiai. Siraman rohani itu mendinginkan hatinya hingga wajahnya terlihat lebih teduh.
Hayat mengaku siap menampung RN untuk belajar agama di Ponpesnya bersama santri-santri yang lain. Ia tak memandang usia maupun latar belakang RN.
Belajar agama tak mengenal batas usia. Siapapun dengan latar belakang apapun berhak mendapatkan bimbingan agama. Begitu pun RN.
Hayat ingin meneladani Rasulullah yang diutus untuk menyempurnakan akhlak.
Karena itu, ia siap membimbing orang yang ingin menjadi pribadi lebih baik sesuai tuntunan agama.
Hayat ternyata cukup berpengalaman membina orang-orang yang sempat tersesat kehidupannya.
Selain RN, beberapa santrinya juga punya latar belakang pencuri, anak jalanan, hingga pemakai narkoba.
"Di sini ada semua. Alhamdulillah yang tadinya tidak bisa membaca tulisan Indonesia, tulisan Arab, saat ini sudah bisa, " katanya
• Polres Banjarnegara Launching Terminal Siaga Candi, Tiap Penumpang Bus akan Diperiksa
• Gerakan Jateng di Rumah Saja 6-7 Februari, Bupati Banjarnegara: Toko, Pasar, Cafe, & Mal Tetap Buka
• Fakta Baru Mbah RN Pencopet Viral Mengaji di Ponpes Alif Baa Banjarnegara
• Pengakuan Bowo Sosok Pria di Video Nenek Pencopet di Banjarnegara: Saya Pegang Daripada Dipukuli
Selain memperdalam pengetahuan agama, di Ponpes Alif Baa, RN juga akan diberdayakan agar bisa mandiri secara ekonomi.
Hayate mengatakan, nenek RN ternyata punya keahlian membuat kue bolu dan aneka gorengan.
RN bisa memproduksi dan menjual makanan itu, termasuk kepada santri Ponpes yang jumlahnya banyak.
"Kita berdayakan dan bantu pasarkan. Jadi selain dapat penghasilan, dia akan dapat pengetahuan agama yang cukup, " katanya. (Aqy)