Berita Nasional
Presiden Jokowi Tak Mau Balas Surat AHY soal Isu Kudeta di Partai Demokrat
Pihak istana tidak akan menanggapi surat yang dikirim oleh AHY. Sebab, surat yang dikirim itu berisi permasalahan internal Partai Demokrat.
"Nah AHY bukan SBY. Ya memang tentara, tapi dari segi pengalaman, usia, penerimaan publik, jauh dibawah SBY," kata Qodari.
Keresahan sekelompok kader Partai Demokrat di bawah kepemimpinan AHY tersebut, lanjut Qodari juga dipengaruhi oleh dua hal.
Pertama, kegagalan AHY pada kontestasi Pemilihan Gubernur DKI Jakarta 2017 silam.
Kedua, AHY gagal menjadi cawapres di Pilpres 2019 lalu.
"Nah AHY yang terjadi justru dua kali gagal. Yang pertama gagal di arena pertarungan, yang kedua, gagal masuk arena."
"Sebagian kader itu meragukan, bahwa AHY bisa mendongkrak suara Partai Demokrat," ujar Qodari, dikutip dari Kompas.com.
Menurutnya, ada ketidakpercayaan kader terhadap AHY, yang dikhawatirkan justru akan membawa perolehan suara Demokrat melorot pada pemilu 2024 mendatang.
Sehingga, para kader tersebut hendak mencalonkan Kepala Staf Kepresidenan (KSP) Moeldoko sebagai Ketua Umum Partai Demokrat yang baru.
Oleh karena itu, ia menyarankan, agar Partai Demokrat fokus melakukan penguatan organisasi.
Ia menyebut Partai Demokrat tidak perlu mencari sosok pemimpin yang superstar seperti SBY atau AHY.
"Tapi butuh seseorang (pemimpin) yang lebih berkonsentrasi pada penguatan-penguatan institusi."
"Sehingga nanti partainya lebih awet, lebih permanen. Karena popular individu itu lebuh cepat naik dan turun," tururnya. (*)
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Berita Lengkap Jokowi Sudah Terima Surat AHY Soal Gejolak Demokrat Tapi Tak Mau Membalasnya
• Septiana Gugat Tetangga Rp 60 Juta Setelah Burung Murai Juara Nasional Mati gara-gara Asap Sampah
• Cerita Ahyani Guru PAUD Asal Jepara Jalani Pengobatan Kanker di Semarang, Kangen Tawa Anak PAUD
• Hasil Lengkap Liga Inggris Pekan Ini, Duo Manchester Berpesta, Derby London Dimenangkan Chelsea
• Mendikbud Nadiem Makarim Tiadakan Ujian Nasional dan Ujian Kesetaraan 2021