Banjir Semarang
Jalur Kereta dari Stasiun Tawang Sebagian Masih Terendam Banjir Semarang, PT KAI Tinggikan Rel
Manager Humas PT Kereta Api Indonesia (KAI) Daop empat Semarang, Krisbiyantoro mengatakan PT KAI terus melakukan pemulihan jalur kereta lintas Utara.
Penulis: rahdyan trijoko pamungkas | Editor: m nur huda
TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Jalur kereta api dari Stasiun Tawang menuju Alastua masih terendam air, Senin (8/2/2021).
Data yang diperoleh Tribun Jateng genangan air di lokasi tersebut pukul 11.00 pada kilometer 2+700 sampai dengan kilometer 3+000 Hu 21sentimeter, dan Kilometer 2+700 sampai dengan 3+000 HU 21 sentimeter.
Manager Humas PT Kereta Api Indonesia (KAI) Daop empat Semarang, Krisbiyantoro mengatakan PT KAI terus melakukan pemulihan jalur kereta lintas Utara.
• 158 Desa di Jateng Prioritas Diberlakukan PPKM Mikro karena Kategori Risiko Tinggi
• Harga Sayuran di Tegal Naik Seusai Jateng di Rumah Saja, Pedagang: Kemarin Libur 2 Hari
Pada titik km 2+700 s.d 3+100 antara stasiun Tawang - Alastua tepatnya di Jalan Kaligawe Semarang, petugas KAI resort Jalan Rel Daop 4 Semarang meninggikan jalur tersebut semaksimal mungkin dengan material cadangan terlebih dahulu.

"Ini dilakukan untuk membuat jalur KA sebisa mungkin mendekati ambang batas kedalaman air yang diijinkan untuk pola operasi KA,"ujarnya.
Menurutnya, bila ketinggian air 7,5 sentimeter diatas kop rel, maka kereta api di jalur Utara akan beroperasi.

Saat ini pada pukul 11.00 wketinggian air masih 21 sentimeter diatas kop rel yang merendam jalur sepanjang kurang lebih 500 meter.

"Secara keseluruhan jalur yang masih terendam air mencapai hingga kurang lebih 6 km. Hanya saja di km 2+700 s.d 3+100 merupakan yang paling dalam airnya, masih melewati ambang batas yang diizinkan untuk pola operasi KA,"jelasnya.

Ia berharap cuaca cerah dapat mempercepat pemulihan jalur lintas Utara disamping pompa air di wilayah sekitar Kaligawe berfungsi maksimal sebagai saluran buang ke arah drainase.(*)
• Kwik Kian Gie: Saya Belum Pernah Setakut Ini Kemukakan Pendapat, Zaman Pak Harto Longgar
• Seorang Perwira TNI Dipecat Setelah Ketahuan Selingkuh dengan Istri Bawahan