Berita Kudus
Kapolres dan Dandim Kudus Ambil Perahu Evakuasi Warga Terdampak Banjir
Kapolres Kudus AKBP Aditya Surya Dharma dan Dandim 0722/Kudus, Letkol Kav Indarto ambil perahu untuk evakuasi korban banjir.
Penulis: raka f pujangga | Editor: Daniel Ari Purnomo
TRIBUNJATENG.COM, KUDUS - Sejumlah warga Dukuh Karanganyar, Desa Payaman, Kecamatan Mejobo dievakuasi karena kondisi banjir yang terus meningkat, Selasa (9/2/2021).
Warga dijemput menggunakan perahu dan diangkut menggunakan mobil bak terbuka ke lokasi pengungsian.
Kapolres Kudus, AKBP Aditya Surya Dharma meninjau langsung ke pemukiman warga terdampak.
Bersama Dandim 0722/Kudus, Letkol Kav Indarto, mereka berjalan menyusuri banjir setinggi paha orang dewasa hingga ke pemukiman warga.
Kapolres Kudus mengajak warga yang masih berada di rumah untuk segera mengungsi ke tempat yang aman.
"Kami mengevakuasi warga ke tempat pengungsian yang lebih aman," ujar dia.
Menurut dia, kondisi banjir masih terus meningkat karena curah hujan yang masih tinggi.
Sehingga dikhawatirkan membahayakan bagi warga khususnya perempuan, anak-anak dan lanjut usia (Lansia).
"Kemarin banjirnya sempat surut sedikit, tapi nggak lama hujan sehingga banjir naik," ujar dia," ujar dia.
Dia berharap, hujan bisa segera berhenti dan warga yang berada di pengungsian kembali ke rumahnya masing-masing.
Pihaknya juga memberikan bantuan berupa kebutuhan pokok kepada warga yang memilih bertahan di rumah.
"Semoga curah hujan reda, banjir surut dan warga bisa kemali ke rumanya masing-masing," jelas dia.
Sementara itu, Kartini (40), warga Desa Payaman, menjelaskan pada akhirnya memilih tinggal di pengungsian karena kondisi air yang terus meninggi.
"Saya ikut ke pengungsian saja karena airnya tinggi terus ini," ujar dia.
Kartini juga tidak sempat membawa barang-barangnya karena kapasitas perahu yang terbatas.
Semua barang-barangnya ditinggal di rumah.
"Saya tidak bawa apa-apa.
Semua barang saya tinggal di rumah saja," ujar dia.
Sementara itu, Kepala Desa Payaman, Nurhadi mengatakan, hujan yang semakin lebat membuat ketinggian air meningkat mencapai 80 hingga 100 cm.
Dia menjelaskan, banjir itu merendam sedikitnya 318 rumah yang terdiri dari 398 KK dan 1.258 jiwa.
"Warga yang berada di pengungsian saat ini tersisa 70 orang.
Sebelumnya mencapai 98 orang, tapi ini berkurang karena sebagian ikut keluarganya," jelas dia.
Sedangkan warga yang memilih tetap bertahan di lokasi banjir mencapai 50 persen atau 600 jiwa dari jumlah warga keseluruhan.
"Warga yang memilih bertahan itu kebanyakan laki-laki, karena mereka punya peliharaan," ujar dia.
Dia memprediksikan banjir yang menerjang desanya akan surut lebih lama karena mendapatkan limpasan dari arah barat dan timur.
"Kemungkinan paling lama surutnya karena daerahnya rendah, banjirnya juga dari dua arah berbeda," jelas dia.
(*)