Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Internasional

Demo Kudeta Militer Myanmar, Seorang Wanita Ditembak di Kepala dengan Peluru Tajam hingga Kritis

Kudeta militer di Myanmar menyebabkan gelombang protes dari masyarakat hingga berujung korban. Melansir BBC, seorang wanita ditembak tepat di kepala

Editor: m nur huda
STR / AFP
Polisi menembakkan meriam air ke arah para pengunjuk rasa yang menggelar aksi dalam demonstrasi menentang kudeta militer di Nay Pyi Taw, Myanmar, Selasa (9/2). Polisi juga menembakkan peluru karet ke arah demonstran, menangkap 27 pendemo, hingga memukuli massa. 

Rekaman kantor pusat yang direkam oleh kantor berita AFP menunjukkan server komputer rusak dan lemari digeledah.

Penggerebekan itu terjadi selama jam malam nasional, yang berlangsung dari pukul 20.00 hingga 04.00 waktu Myanmar.

Markas Besar Partai Aung San Suu Kyi di Yangon Dihancurkan

Sementara itu, Militer Myanmar menyerbu markas besar Partai Aung San Suu Kyi, Liga Nasional untuk Demokrasi ( NLD) di Yangon pada Selasa malam waktu setempat (9/2/2021).

Hal itu terjadi ketika Amerika Serikat ( AS) bergabung dengan PBB dalam yang mengutuk "dengan keras" kekerasan yang dilakukan junta militer Myanmar terhadap pengunjuk rasa yang menuntut kembali demokrasi.

"Diktator militer menggerebek dan menghancurkan markas besar NLD sekitar pukul 21.30," demikian yang keterangan yang dituli oleh Liga Nasional untuk Demokrasi mengumumkan di halaman Facebook resminya, seperti yang dilansir dari AFP pada Selasa (9/2/2021).

Pernyataan singkat partai itu tidak memberikan rincian lebih lanjut.

Penggerebekan itu terjadi setelah demonstrasi meletus selama 4 hari berturut-turut pada Selasa.

Polisi menggunakan meriam air di beberapa kota, menembakkan peluru karet ke pengunjuk rasa di ibu kota Naypyidaw dan mengerahkan gas air mata di Mandalay.

Unjuk rasa itu terjadi, meski ada peringatan dari junta bahwa mereka akan mengambil tindakan terhadap demonstrasi yang mengancam "stabilitas", dan larangan baru atas pertemuan lebih dari 5 orang.

AS yang telah menyebabkan kecaman global atas kudeta militer Myanmar tersebut, pada Selasa (9/2/2021) memperbarui seruannya untuk kebebasan berekspresi di Myanmar, serta agar para jenderal mundur.

"Kami mengutuk keras kekerasan terhadap demonstran," ujar juru bicara Departemen Luar Negeri AS, Ned Price kepada wartawan.

Ia menambahkan bahwa masyarakat Myanmar "memiliki hak untuk berkumpul secara damai."

"Kami mengulangi seruan kami kepada militer (Myanmar) untuk melepaskan kekuasaan, memulihkan pemerintahan yang dipilih secara demokratis, membebaskan mereka yang ditahan dan mencabut semua pembatasan telekomunikasi serta menahan diri dari kekerasan," ucapnya.

Price sebelumnya mengungkapkan bahwa permintaan AS untuk berbicara dengan Suu Kyi telah ditolak.(*

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Demo di Myanmar : Wanita Ditembak di Kepala, Kondisinya Kritis, Disebut Kehilangan Fungsi Otak

Sumber: Tribunnews.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved