Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Internasional

Demo Kudeta Militer Myanmar, Seorang Wanita Ditembak di Kepala dengan Peluru Tajam hingga Kritis

Kudeta militer di Myanmar menyebabkan gelombang protes dari masyarakat hingga berujung korban. Melansir BBC, seorang wanita ditembak tepat di kepala

Editor: m nur huda
STR / AFP
Polisi menembakkan meriam air ke arah para pengunjuk rasa yang menggelar aksi dalam demonstrasi menentang kudeta militer di Nay Pyi Taw, Myanmar, Selasa (9/2). Polisi juga menembakkan peluru karet ke arah demonstran, menangkap 27 pendemo, hingga memukuli massa. 

TRIBUNJATENG.COM  - Kudeta militer di Myanmar menyebabkan gelombang protes dari masyarakat hingga berujung korban.

Melansir BBC, seorang wanita ditembak tepat di kepalanya saat ikut protes menolak kudeta. 

Wanita itu dilaporkan dalam kondisi kritis di rumah sakit di Ibu Kota Naypyidaw.

Crazy Rich Helena Lim Disuntik Vaksinasi Covid19 Dulu, Kategori Nakes Sebagai Staf di Apotek

KNKT Ungkap Konologi Detik-detik Pesawat Sriwijaya Air SJ-182 Jatuh, Tuas Kiri Bergerak Mundur

Dia terluka ketika melakukan protes pada Selasa (9/2/2021).

Protes hari itu sempat dibubarkan polisi menggunakan meriam air, peluru karet, dan peluru tajam.

Kelompok HAM menuturkan, luka yang dialami wanita tersebut disebabkan peluru tajam.

Muncul laporan bahwa peserta protes mengalami cedera serius karena polisi meningkatkan kekuatan, namun sejauh ini tidak ada korban jiwa.

Puluhan ribu orang tumpah ke jalan, memprotes kudeta militer yang telah melengserkan pemimpin de facto Aung San Suu Kyi.

Masyarakat tetap melakukan demonstrasi meskipun militer memberlakukan jam malam dan larangan berkerumun.

Aksi ini memasuki hari kelima pada Rabu (10/2/2021), dengan barisan pegawai negeri berkumpul di Nay Pyi Taw.

Pada Selasa lalu, polisi menggunakan meriam air untuk melawan pengunjuk rasa yang menolak mundur.

Menurut laporan, ada bunyi tembakan peringatakan sebelum peluru karet dilancarkan polisi ke arah kerumunan.

Seorang dokter mengatakan, tampaknya amunisi mengenai pengunjuk rasa.

Menurut BBC Burma yang berbicara dengan petugas medis dengan syarat anonim dari rumah sakit Nay Pyi Taw, wanita itu menderita cedera kepala yang serius.

Selain itu seorang demonstran lain mengalami cedera di dada dan sedang menjalani perawatan intensif.

Halaman
123
Sumber: Tribunnews.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved