Wabah Virus Corona
Ilmuwan Temukan 7 Varian Baru Virus Corona di AS
Dikatakan para ilmuwan, tidak mengherankan bahwa mereka baru saja mengidentifikasi varian baru virus corona di AS.
TRIBUNJATENG.COM, WASHINGTON DC - Sebanyak 7 varian baru virus corona telah muncul di Amerika Serikat, menurut sebuah penelitian yang menunggu penelaahan sejawat.
Varian- varian tersebut mengandung mutasi serupa dan ditemukan muncul sejak awal Juli 2020, seperti yang dilansir dari ABC News pada Selasa (16/2/2021).
Dikatakan para ilmuwan, tidak mengherankan bahwa mereka baru saja mengidentifikasi varian baru virus corona di AS.
Baca juga: Istri Jevry Koma Saat Operasi Caesar di RS Hermina Pandanaran Semarang: Kini Lumpuh, Anak Meninggal
Baca juga: Anggota TNI Ini Tak Percaya saat Istrinya Pamit Jenguk Orang, Dibuntuti & Pergoki Selingkuh di Hotel
Baca juga: Bangga Jadi Orang Kampung, Begini Cara Mayangsari Tunjukkan Cintanya pada Purwokerto Kota Kelahiran
Baca juga: Pekan Depan Kolonel Rano Tilaar Tak Lagi Manjabat Danrem 074 Warastratama, Ini Pesannya
Namun, terlalu dini untuk mengetahui dampak signifikannya untuk orang Amerika.
Varian ini menambah daftar varian baru virus corona yang kini ditemukan di Amerika Serikat, termasuk varian yang pertama kali ditemukan di Inggris Raya, Brasil, dan Afrika Selatan.
Para ilmuwan juga telah mengidentifikasi varian yang pertama kali muncul di tanah AS, termasuk varian yang berasal dari San Francisco Bay Area, California Selatan dan Midwest.
Dalam sebuah makalah yang diterbitkan Minggu (14/2/2021), para peneliti berusaha meredakan kebingungan dengan menamai 7 varian yang baru diidentifikasi.
Di luar dari nama mereka, para ilmuwan mengatakan semakin banyak varian baru pasti akan diidentifikasi di AS dan di bagian dunia di mana virus corona menyebar dengan cepat.
“Semua virus RNA bermutasi. Kebanyakan mutasi tidak ada artinya, tetapi kunci (mutasi) tertentu dapat menghasilkan varian (baru virus corona)," kata Dr Todd Ellerin, direktur Penyakit Menular di South Shore Health, mengatakan kepada ABC News.
“(Amerika Serikat memiliki) replikasi dan jumlah kasus terbanyak di dunia, jadi kami mengharapkan keragaman virus yang paling banyak,” imbuh Ellerin.
Pada akhirnya, tes laboratorium dan studi epidemiologi akan diperlukan untuk menentukan apakah varian baru virus corona di AS lebih menular, lebih berbahaya atau mempengaruhi vaksin.
Namun, para ilmuwan tertarik untuk memantau mutasi ini karena mereka dapat memberi kita petunjuk tentang mengapa virus corona berevolusi dengan cara tertentu.
“Ketujuh varian (baru virus corona) ini penting karena semuanya tampaknya telah mengembangkan mutasi spesifik...pada protein, lonjakan...secara independen, sebuah fenomena yang dikenal sebagai evolusi konvergen,” Dr Amesh A Adalja, peneliti senior di Johns Hopkins Center for Health Security, kepada ABC News.
Evolusi konvergen terjadi ketika makhluk hidup secara mandiri mengembangkan sifat-sifat serupa.
Misalnya, paus dan kelelawar bergigi secara mandiri mengembangkan kemampuan menggunakan gelombang suara untuk menemukan objek di luar angkasa sebagai respons terhadap perburuan di lingkungan dengan jarak pandang yang kecil.
