Liga 1
Kisah Pemain Liga 1 yang Banting Kemudi Jadi Satpam Karena Kompetisi Nggak Jelas
Belum ada kepastian tentang liga bergulir membuat nasib pemain terkatung-katung.
TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Belum ada kepastian tentang liga bergulir membuat nasib pemain terkatung-katung.
Kompetisi sepak bola di Indonesia hampir setahun tak berjalan sejak dihentikan pada Maret 2020 karena pandemi Covid-19.
Akibatnya, banyak pesepak bola yang terpaksa mencari pekerjaan lain demi mengais rezeki.
Yoga Eka Fermansyah Hera (32), misalnya. Pemain yang pernah memperkuat dua klub Indonesia dengan nama besar, Arema dan Sriwijaya FC, itu sekarang bekerja sebagai petugas keamanan di sebuah bank di Kota Malang, Jawa Timur.
Baca juga: PSIS Semarang Berencana Turunkan Banyak Pemain Muda saat Turnamen Pramusim Liga 1
Baca juga: Jelang Liga 1 2021, Pelatih PSIS Semarang Dragan Djukanovic Sudah Kantongi Nama Pemain Incaran
Baca juga: Mengintip Seabrek Kegiatan Kiper PSIS Semarang, Joko Ribowo Saat Liga 1 Mandek
Baca juga: Liga 1 Digelar, Dedengkot Snex: Perlu Bantuan Pihak Keamanan agar Tak Ada Oknum Suporter ke Stadion
"Saya sekarang jadi satpam di BRI di Malang. Tapi, jam kerja saya hanya hari Sabtu dan Minggu," kata pemain yang dikenal sebagai Eka Hera itu kepada Kompas.com, Selasa (16/2/2021).
Sementara pada hari Senin hingga Jumat, Eka masih bermain bola bersama tim amatir.
"Terus, dari Senin sampai Jumat, saya masih bisa main bola ikut tim amatir Ikhlas FC. Kadang-kadang, saya bermain bola dengan teman-teman di Blitar kalau ada uji coba," paparnya.
Diakui Eka, ia telah menjadi satpam sejak awal kompetisi sepak bola Indonesia dihentikan.
Dia mengundurkan diri menjadi satpam ketika mendengar isu liga bakal digulirkan lagi pada November 2020. Alhasil, Eka sempat menganggur.
"Pas awal kompetisi diberhentikan, saya sudah pernah menjadi satpam. Terus, karena kabarnya kompetisi mau diputar lagi pas November, saya mengundurkan diri. Ternyata, enggak ada kompetisi. Saya jadi menganggur lagi," urainya.
Eka akhirnya memutuskan kembali menjadi satpam lagi lantaran kompetisi masih belum jelas.
"Akhir Januari (2021) kemarin, ada tawaran jadi satpam lagi. Ya sudah, saya mau lagi karena kompetisinya masih belum jelas juga," ucap Eka.
Alasan mengapa Eka memilih menjadi satpam adalah karena ia pernah menjadi anggota Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP).
"Soalnya saya pernah jadi anggota Satpol PP di Kota Blitar dari 2014-2018. Saat (gabung) ke Sriwijaya FC (2019), saya jadi dikeluarkan dari kantor," jelasnya.
Tak hanya dirinya, Eka mengungkapkan bahwa sejumlah pesepak bola juga terpaksa menggeluti bidang lain demi mendapatkan penghasilan.