Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Gaya Hidup TNI

Cara Makan Prajurit TNI, Tangan Menghampiri Mulut, Kepala Tidak Boleh Menunduk

Cara makan anggota TNI tidak bisa lepas dari disiplin dan sopan santun. Mereka juga harus patuh bahkan untuk hal terkecil, memasukan makanan ke mulut.

Editor: rival al manaf
Ist./Kodam IV/Diponegoro
Kodam IV/Diponegoro gelar pasukan kesiapan tenaga vaksinator, dan tracer Covid 19. Kegiatan dilaksanakan di lapangan Makodam IV/Diponegoro dipimpin oleh Kasdam IV/Diponegoro Brigjen TNI Widi Prasetijono. 

TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Cara makan anggota TNI tidak bisa lepas dari disiplin dan sopan santun.

Mereka juga harus patuh bahkan untuk hal terkecil, memasukan makanan ke mulut.

Jika orang sipil, aturan makan biasanya sederhana, duduk di meja dan menggunakan sendok garpu.

Namun bagi tentara itu saja tidak cukup.

Baca juga: Nasi Komando Makanan Ekstrem Paling Enak dalam Pendidikan Komando TNI Marinir Ekstra Keras

Baca juga: Ini Alasan PETA Kirim Surat ke Menhan Prabowo Subianto Agar TNI Tak Makan Tokek Hidup-hidup

Baca juga: Kenangan Ayah Prada TNI Ginanjar, Janji Terakhir Sebelum Gugur Ditembak KKB Papua

Baca juga: Menhan Diminta Hentikan Latihan Makan Tokek Hidup untuk TNI

 

Soal bagaimana anggota TNI ketika makan siang, Benoe, pembaca acara program Food Story yang ditayangkan Kompas TV membuktikan itu.

Sebelum memasuki ruang makan, anggota sekolah calon bintara (Secaba) TNI harus berbaris dengan rapih.

Selain itu, setiap siswa harus memberi hormat kepada sesama rekannya.

Setelah itu, perwakilan siswa akan melapor pada pelatih, dan diikuti dengan berdoa bersama, baru boleh makan.

Piring khusus yang digunakan anggota TNI disebut ompreng.

Ompreng merupakan baki dengan lekukan-lekukan untuk menaruh nasih dan lauk pauk.

“Kenapa harus ada helm di belakang (ketika duduk di kursi)?” tanya Benoe.

“Tentara itu badannya mesti tegas!” ujar pelatih.

Selain posisi badan tegap, kepala tidak boleh menunduk mendekati  makanan.

Ada satu hal yang perlu diperhatikan anggota TNI ketika makan: sendok yang menghampir mulut, bukan sebaliknya.

“Karbonya banyak banget, karena energi yang dikeluarkan anggota TNI memang besar,” tutur Benoe.

Anggota TNI juga diharuskan makan dengan cepat.

Ini ditujukan agar “Semua prajurit siap sedia (saat menghadapi kondisi darurat),” tambah sang pelatih.

Tak berhenti sampai situ, setelah makan siang, senat siswa akan melapor pada pelatih bahwa makan siang telah selesai.

Siswa Secaba juga mendapatkan materi disiplin tempur, salah satunya terkait dengan cara memasak.

Alat-alat yang digunakan adalah kompor lapangan dan parafin, lengkap dengan nesting atau wadah makan outdoor.

Baca juga: Doain Aku Setiap Hari, Permintaan Prada TNI Ginanjar Sebelum Gugur Ditembak KKB Papua

Baca juga: Aparat Tembak Mati Anggota KKB yang Tantang Perang TNI-Polri, Berawal Janius Kabur Loncat ke Jurang

Baca juga: DPR Desak Pemerintah Tetapkan KKB Papua Sebagai Teroris, Banyak TNI Polri dan Warga Jadi Korban

Baca juga: Tak Ingin Ada Lagi Helikopter Jatuh, Anggaran Penerbad TNI AD Dinaikan Rp1,6 Triliun

Pertama-tama, gali tanah sedalam seukuran kompor lapangan—kedalaman 5 – 10 cm.

Ini ditujukan agar api ketika masak tidak tertiup angin.

Oh iya, berbicara tentang ransum atau bekal makanan, mulanya dipraktikkan oleh tentara Amerika pada 4 November 1775 dalam Perang Revolusi Amerika Serikat.

Pada Perang Dunia II, diperkenalkan teknologi pengalengan agar ransum bisa bertahan lebih lama.

Tapi waktu itu kualitasnya belum sebaik sekarang. (*)

Artikel ini telah tayang di Intisari Online dengan judul :

Cara Makan Siang Anggota TNI: Sendok yang Menghampiri Mulut, Jangan Seperti Bebek!

Sumber: Intisari
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved