Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Regional

Warga Tuban Ini Merasa Tekor meski Tanahnya Dibeli Pertamina Rp 4 Miliar

Tetapi, tidak semua warga dapat menikmati uang hasil ganti untung pembebasan lahan atau tanahnya yang terdampak pembangunan kilang minyak Pertamina.

TRIBUNNEWS
Ilustrasi 

TRIBUNJATENG.COM, TUBAN - Warga 3 Desa di Kecamatan Jenu, Kabupaten Tuban, Jawa Timur, mendapatkan rejeki berlimpah hasil uang ganti untung proyek pembangunan kilang minyak New Gress Root Refinery (NGRR) Pertamina.

Tiga desa tersebut yakni Desa Sumurgeneng, Desa Wadung dan Desa Kaliuntu.

Setelah menerima pembayaran ganti untung pembebasan lahan tersebut, ratusan warga kini sedang menikmatinya dengan berbagai cara.

Baca juga: 5 Warga Semarang Tertipu Rp 242 Juta Ikuti Program Savecovid dari Amerika: Dapat Uang Tiap Senin

Baca juga: Jumiran Bakul Pentol Keliling Pacitan Meninggal, Kepala Tertimpa Pohon Tumbang

Baca juga: CCTV Rekam ABG Kecelakaan Terlindas Truk, Polisi: Korban Maksa Mencegat Truk

Baca juga: Penyelesaian Alun-Alun Johar Kota Semarang Kurang Penataan Drainase dan Jalan

Ada yang menggunakannya untuk membeli kendaraan roda empat, membeli tanah kembali, dan membangun rumah baru atau renovasi rumah, ada pula yang hanya disimpan di bank.

Tetapi, tidak semua warga dapat menikmati uang hasil ganti untung pembebasan lahan atau tanahnya yang terdampak pembangunan kilang minyak Pertamina.

Salah satu warga Desa Wadung, Kecamatan Jenu, Sodir mengaku, dirinya sejak awal menerima tanah dan rumah yang ditempati saat ini dibeli dan harus berpindah ke tempat lain.

Karena sejak awal keluarganya menerima, sehingga proses pembayaran ganti untung yang diterimanya pun sudah lebih awal dan tidak ada kendala.

Sodir mengaku, hasil uang penggantian yang diterimanya masih dirasa rugi.

Tanahnya sodir yang terkena pembebasan 10 meter persegi x 200 meter persegi, dan pekarangan rumahnya 17 meter persegi x 70 meter persegi.

Ia menerima Rp 4 milar atas tanahnya tersebut.

"Kalau dihitung ya tekor, tanahnya dibeli harganya Rp 600.000 awalnya, kalau beli tanah lagi di tempat lain harganya naik.

Bahkan, sekarang harga tanah Rp 1,5 juta per meternya," kata Sodir, saat ditemui Kompas.com, Rabu (17/2/2021).

Sodir saat itu lebih banyak ikut pemerintah dan tidak banyak protes saat awal adanya pembebasan lahan untuk pembangunan kilang minyak tersebut.

Sebab, waktu itu Sodir berusia lanjut diberitahu oleh pemerintah desa harus pindah rumah dan tanahnya akan dibeli oleh perusahaan Pertamina.

"Saya tahunya waktu itu tanahnya dibeli dan rumahnya disuruh pindah, ya pindah saja yang penting dikasih uang," terang Sodir.

Proyek pembangunan kilang minyak NGRR Pertamina yang berada di Kecamatan Jenu itu menelan dana USD 15 miliar hingga USD 16 miliar atau sekitar Rp 225 triliun.

Diketahui, proyek kilang monyak di Tuban ditargetkan beroperasi pada 2024 memiliki luas mencapai 821 hektar lahan darat yang terdiri dari 384 hektar lahan warga, sisanya adalah lahan KLHK seluas 328 hektare dan lahan Perhutani 109 hektare.

Untuk kebutuhan lahan darat, tersebar di Desa Kaliuntu 6 bidang, 562 bidang di Wadung, 566 bidang di Sumurgeneng, Perhutani 1 bidang, dan di KLHK 1 bidang. (*)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Tanahnya Laku Rp 4 Miliar Dibeli Pertamina, Warga Tuban Ini Merasa Tekor"

Baca juga: Suami Tembak Istri yang Ngotot Minta Cerai, Pelaku Kabur Pakai Speed Boat Hindari Kejaran Polisi

Baca juga: Arti Mimpi Digigit Anjing, Ada Delapan Penafsiran Berbeda

Baca juga: Pembunuhan Ibu dan Anak di Aceh, Pelaku Rudapaksa Korban yang Bersimbah Darah di Kolong Tempat Tidur

Baca juga: Hasil Benfica vs Arsenal, Meriam London Berbagi Gol Dengan Tuan Rumah di Liga Europa

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved