Berita Semarang
Banjir Hambat Operasional Jasa Pengiriman di Jateng, Tony: Terlambat Hanya Hitungan Jam
Cuaca ekstrem yang menyebabkan bencana banjir di sejumlah daerah di Jawa Tengah membuat para pemilik usaha Jasa Pengiriman kesulitan beroperasi.
Penulis: iwan Arifianto | Editor: M Syofri Kurniawan
TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Kondisi cuaca ekstrem yang menyebabkan bencana banjir di sejumlah daerah di Jawa Tengah membuat para pemilik usaha Jasa Pengiriman kesulitan dalam beroperasi.
Mereka terus memutar otak agar tetap pelayanan terhadap konsumen terus berjalan.
Ketua Asosiasi Perusahaan Jasa Pengiriman Ekspres Pos dan Logistik Indonesia (Asperindo) Jateng, Tony Winarno menyebut, ada beberapa daerah yang sempat terhambat proses pengiriman barang lantaran banjir.
Baca juga: Istri Menunggu Dijemput Suami, Ternyata Datang Polisi Kabarkan Suami Meninggal Kecelakaan
Baca juga: Kasus Wanita Semarang Dilaporkan Besan: Kami Kecewa, Dulu Mereka Keluarga dan Hubungannya Baik
Baca juga: Pengakuan Dzaki Bocah 4 Tahun yang Diculik, Ditemukan Berjalan dengan Mata Tertutup, Tangan Terikat
Baca juga: Khirani Curhat Perlakuan Bambang Trihatmodjo Ayahnya Lalu Sebut Nama Mayangsari: Suami Siapalah
Daerah tersebut yaitu Kota Semarang, Kota Pekalongan, Kudus dan Pati.
Di daerah tersebut, kata dia, sempat mematikan akses pengiriman sehingga pihaknya mengambil beberapa langkah alternatif
Di antaranya menghubungi konsumen agar mengambil barang di kantor cabang atau mengirimkannya ke titik pengungsian.
Cara lainnya bertemu di suatu tempat yang sudah dijanjikan.
"Keterlambatan memang ada hanya hitungan jam.
Namun biasanya konsumen sudah menyadari hal itu," terangnya kepada Tribunjateng.com,Sabtu (22/2/2021).
Dia menjelaskan, berhubung bencana terjadi setiap tahun, pihaknya telah memiliki mitigasi bencana.
Yakin menghindari rute jalan yang rawan bencana.
Perusahaan biasanya mengalihkan rute ke jalur tol trans Jawa meski harus menambah biaya operasional.
"Kami lebih memilih tambah biaya daripada kejebak macet panjang.
Tambahan biaya itu sudah dihitung oleh para perusahaan dan tak jadi masalah," terangnya.
Selain itu, pihaknya juga mewaspadai potensi bencana lainnya seperti di daerah Magelang dan Klaten karena erupsi Merapi.