Berita Kesehatan
Gejala Refluks Asam Lambung yang Sering Diabaikan, Termasuk Batuk dan Masalah Gigi
Namun, rasa nyeri di dada pada penderita penyakit ini lebih ke dada yang merasa terbakar (heartburn)
Gejala Refluks Asam Lambung yang Sering Diabaikan, Termasuk Batuk dan Masalah Gigi
TRIBUNJATENG.COM - Refluks asam atau naiknya asam lambung ke kerongkongan bisa dialami siapa saja, mulai dari anak-anak hingga orang dewasa.
Biasanya, gejala penyakit refluks asam atau Gerd sering dikira sebagai serangan jantung karena ada rasa nyeri di dada.
Namun, rasa nyeri di dada pada penderita penyakit ini lebih ke dada yang merasa terbakar (heartburn).
Kendati refluks asam bukan penyakit mematikan, penyakit ini tentu akan mengganggu aktivitas sehari-hari.
Baca juga: Khirani Curhat Perlakuan Bambang Trihatmodjo Ayahnya Lalu Sebut Nama Mayangsari: Suami Siapalah
Baca juga: Detik-detik Bus Sudiro Tungga Jaya Tabrak Motor, Hantam Pagar Pemkab Sukoharjo, Langgar Lampu Merah
Baca juga: Pengungsi Banjir Pekalongan Terus Bertambah, Bagas: Desa Saya Sudah Seperti Wahana Wisata Air
Baca juga: Berasa Lesu Saat Menstruasi? Ini Asupan Makanan yang Bisa Membantu Memulihkannya
Selain itu, pengobatan yang tepat juga bisa membuat penyakit ini jarang kambuh.
Sayangnya, gejalanya refluks asam sering jarang disadari.
Inilah enam tanda atau gejala yang menunjukkan jika kamu mungkin memiliki penyakit refluks asam lambung.
1. Sakit tenggorokan atau suara serak
Sakit tenggorokan yang tidak kunjung sembuh dan tidak disertai gejala flu biasa sebenarnya merupakan gejala penyakit asam lambung.
"Tenggorokan Anda terasa sakit karena sedikit asam yang keluar dari esofagus dan mengiritasi tenggorokan," kata Gina Sam, MD, MPH, ahli gastroenterologi dan direktur Mount Sinai Gastrointestinal Motility Center di New York, AS.
Suara serak dapat disebabkan oleh asam lambung yang naik ke laring atau kotak suara, dan cenderung terasa di pagi hari.
2. Batuk berkepanjangan
"Mengi atau batuk yang menyerupai asma atau bronkitis juga dapat disebabkan oleh refluks asam yang berpindah dari perut ke paru-paru," kata Evan Dellon, MD, pakar dari pusat perawatan penyakit esofagus.
Di sisi lain, mengi dan batuk terkadang membuat penderitanya lebih rentan terhadap refluks, karena batuk dan mengi memberi tekanan pada perut dan mendorong asam lambung ke atas, sambung Dellon.
