Berita Solo
Sebelum Tutup Usia Ahmad Sukina Pimpinan MTA Solo Sempat Tak Sadarkan Diri, Ini Kenangan Terakhirnya
Ahmad Sukina meninggal pada usia 73 tahun karena sakit. Dia meninggalkan seorang istri Rahayu Utami, 8 anak, dan 19 cucu
Penulis: Muhammad Sholekan | Editor: muslimah
TRIBUNJATENG.COM, SOLO - Pimpinan Pusat Majelis Tafsir Al Quran (MTA) Ahmad Sukina meninggal dunia di RSUD Dr Moewardi Solo Kamis (25/2/2021) sekira pukul 03.45 WIB.
Ahmad Sukina meninggal pada usia 73 tahun karena sakit. Dia meninggalkan seorang istri Rahayu Utami, 8 anak, dan 19 cucu.
Salah satu putra Ahmad Sukina, Muhammad Fathin Habibullah mengatakan, ayahnya sudah dirawat sejak kemarin di rumah sakit karena sempat tidak sadarkan diri di rumah.
"Sudah dari kemarin dirawat di rumah sakit. Bapak beberapa waktu memang sakit," ucapnya, Kamis (25/2/2021) siang.
Baca juga: Kagetnya Djumarlan Pulang ke Rumah Semarang Lihat Orang Bunuh Diri: Dia Lompat Pagar
Baca juga: Sembunyi di Atap tapi Ketahuan, Oknum Kepsek Tewas Diamuk Warga saat Apel ke Rumah Wanita
Baca juga: Ganjar Minta Kasus Pertikaian Wali Kota Tegal dan Wakilnya Stop: Hentikan! Apa Perlu Diruwat?
Menurutnya, sang ayah lebih banyak melakukan aktivitas dari rumah sejak pandemi Covid-19.
Semua kegiatan dilakukan secara daring.
"Sejak Covid-19 itu semua dikerjakan dari rumah. Koordinasi dengan pengurus MTA se-Indonesia secara online.
Apalagi situasi Covid-19 paling rentan lanjut usia. Jadi banyak waktu di rumah," jelasya.
Ahmad Sukina dimakamkan di pemakaman muslim Kaliboto, Kecamatan Mojogedang, Kabupaten Karanganyar pukul 12.00 WIB.
Karena pandemi Covid-19 prosesi pemakaman Sukina dilaksanakan dengan menerapkan protokol kesehatan (prokes).
Sebelum diantar ke pemakaman, jenazah Ahmad Sukina akan disalatkan terlebih dahulu di depan Gedung Pusat MTA Jalan Ronggowarsito Timuran, Banjarsari.
Sebagai tokoh agama sekaligus Ketua Umum MTA, banyak pelayat yang akan mengantar jenazah Ahmad Sukina menuju ke tempat peristirahatan terakhirnya.
Keluarga mengimbau pelayat mendoakan dari rumah dan tidak ikut mengantar prosesi pemakaman.
"Covid-19 ini kan kita jaga prokesnya jangan sampai terjadi hal yang tidak diinginkan. Kita mengimbau para pelayat tidak terlalu berkerumun, menjaga prokes karena yang itu begitu," jelasnya.
Menurutnya, karena situasi pandemi pelayat tidak harus datang ke pemakaman atau datang ke sini.