Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Internasional

Barang Bukti Kaleng Minuman Jadi Petunjuk Pengungkapan Kasus Pembunuhan 40 Tahun Lalu

Polisi Amerika Serikat (AS) berhasil memecahkan kasus pembunuhan yang sudah berusia puluhan tahun.

Editor: galih permadi
tribunnews.com
ILUSTRASI jenazah mr X 

TRIBUNJATENG.COM, CHERRY HILLS - Polisi Amerika Serikat (AS) berhasil memecahkan kasus pembunuhan yang sudah berusia puluhan tahun.

Kasus pembunuhan itu sendiri terjadi di Colorado.

Kasus pembunuhan itu terungkap, setelah adanya bukti DNA yang diambil dari sebuah kaleng minuman ringan.

Baca juga: Innalillahi Wa Innailaihi Rojiun, Ashanty Istri Anang Hermansyah Dikabarkan Meninggal, Ini Faktanya

Baca juga: Kisah Pilu Priya dan Naufal Kakak Adik Anak Yatim Hidup Menumpang Tetangga Setelah Ibu Menikah Lagi

Baca juga: Siapakah Pembunuh Diska Putri Siswi SMA Mayat di Dalam Plastik Hitam? Korban Pamit Belajar Kelompok

Baca juga: Demi Konten, 4 Remaja Joget Erotis Tak Tahu Malu di Zebra Cross, Berakhir di Kantor Polisi

Dalam memecahkan kasus tersebut, penyelidik menggunakan metode yang relatif baru yang disebut genelogo genetik sebagaimana dilansir dari New York Post, Jumat (26/2/2021).

Dalam metode tersebut, polisi melacak tersangka menggunakan DNA dari anggota keluarga yang informasi biologisnya terekam.

Data yang berhasil terekam berasal baik dari pemerintah federal AS atau perusahaan swasta yang setuju untuk menyerahkan catatannya kepada penegak hukum.

Dalam hal ini, FBI bermitra dengan perusahaan bernama United Data Connect untuk melacak DNA pada kaleng Coca Cola Vanilla yang diambil dari tempat kejadian perkara (TKP).

Hasil dari tes DNA tersebut, polisi mendapatkan pencerahan dan mengarahkan mereka kepada seorang pria bernama David Anderson dari Nebraska, AS.

Menurut 9News Denver, Anderson kini dituduh membunuh Sylvia Quayle di Cherry Hills, Colorado, AS hampir 40 tahun lalu.

Pada Agustus 1981, Quayle ditemukan dalam keadaan tak bernyawa di rumahnya setelah mengalami pelecehan seksual.

Mayatnya ditemukan oleh ayahnya dalam keadaan berlumuran darah dan beberapa kukunya patah.

Polisi menemukan, kabel telepon telah diputus dan layar dari jendela kamar mandi Quayle telah dilepas dan dibuang ke dalam hutan.

Polisi telah menghabiskan penyelidikan selama beberapa dekade.

Namun, mereka tidak berhasil memecahkan teka-teki dan pelaku pembunuhan tersebut.

Kini, berselang hampir 40 tahun kemudian, kasus tersebut terpecahkan dan polisi akhirnya bisa menarik napas lega.

Halaman
12
Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved