Berita Jateng
Lantik 17 Bupati dan Wali Kota, Gubernur Jateng Ganjar Pranowo Kutip Pesan Bung Karno
Jadikan deritaku ini sebagai kesaksian bahwa kekuasaan seorang presiden sekali pun ada batasnya
Penulis: mamdukh adi priyanto | Editor: muslimah
Ganjar menuturkan jika melakukan kesalahan lalu ada kesadaran di hati dan pikiran, maka sang pemimpin akan segera mengetahuinya. Lalu kemudian menata niat, batin, untuk meluruskan cita yang ingin diciptakan.
"Jika boleh saya berpesan sekali lagi, kepada teman teman bupati wali kota dan wakilnya tata lah niat mulai detik ini, mantapkan tekad dan tetapkan hati apa yang akan kita lakukan hari ini sebagai kepala daerah," katanya.
Gubernur menandaskan tidak ada kerjaan ringan sama sekali, apalagi sebagai seorang pemimpin.
Ditambah kondisi dunia yang beluma ada kepastian dengan dihadapkan situasi pandemi global.
Pandemi membuka pintu persoalan kesehatan, perekonomian, pendidikan, sosial sampai spiritual. Karena itu ia berpesan agar kepala daerah memiliki upaya maksimal dan rasa kemanusiaan atau sense of humanity.
"Ini baru satu persoalan. Masih banyak persoalan, mengentaskan kemiskinan, perekonomian, teknologi, pengoptimalan peran pemuda dan pemudi, kerusakan lingkungan yang serius, respons bencana dengan cepat.
Lalu ada kelompok yang butuh perhatian, difabel, perempuan, anak- anak generasi masa depan disiapkan sungguh sungguh," ucapnya.
Sebagai pemimpin, kata dia, juga harus menerima kritikan dan masukan. Dalam perjalanan tentu saja ada cacian hingga bullying yang harus dihadapi dengan lapang dada.
"Dada harus jembar, ususe kudu dowo (menerima dan sabar). Beberapa kritikan, cacian bully-an jadi vitamin yang segar. Butuh energi besar untuk bisa menciptakan perubahan.
Saya percaya pada bapak ibu sekalian. Ada gubernur dan presiden yang bisa membantu menyelesaikan," ujarnya.
Ganjar juga berharap kepala daerah mengoptimalkan media sosial sebagai wadah penyalur laporan dari masyarakat. (mam)