Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Semarang

Enam Makam di Semarang Diterjang Longsor, Tulang Belulang Berhamburan di Jalan Pantura

Enam makam di Kuburan Tikung, Wonosari,Ngaliyan,Kota Semarang hancur diterjang longsor

Penulis: iwan Arifianto | Editor: muslimah

TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Enam makam di Kuburan Tikung, Wonosari, Ngaliyan mengakibatkan enam jasad manusia yang tinggal tulang belulang berhamburan hingga di pinggiran jalan raya pantura. 

Lantaran tempat pemakaman tersebut letaknya persis di pinggir jalur pantura Semarang tepatnya di seberang jalan SPBU Randu Garut. 

Menurut Ketua RW 7 Wonosari, Ngaliyan, Mashuda, tulang belulang yang berserakan akibat longsor berupa satu tengkorak kepala, beberapa  tulang pinggul, tangan, dan kaki.

Baca juga: PSIS Kembali ke Stadion Jatidiri, Sinoeng: Akan Segera Diverifikasi LIB

Baca juga: Update Virus Corona Jawa Tengah Kamis 4 Maret 2021

Baca juga: Alasan Enzy Storia Tak Miliki Target Umur Menikah: Gue Nyari Soulmate

Tak semua jasad  tersebut masih utuh satu badan lantaran makam sudah berusia puluhan tahun. 

"Hanya tulang-tulang itu saja yang tersisa. 

Kain kafannya sudah hancur," katanya kepada Tribunjateng.com, Kamis (4/3/2021).

Dia menyebut, kejadian tersebut tepatnya terjadi pada Sabtu (6/2/2021) pukul 06.30 WIB. 

Tebing di sisi utara makam Tikung setinggi 10 meter dengan panjang 30 meter longsor ke arah jalan raya. 

Akibatnya enam kuburan ikut longsoran tanah. 

Saluran air selebar 3 meter tertutup longsor. 

Separuh jalan pantura juga terhalang oleh material longsor.

Enam makam yang sebelumnya hancur diterjang longsor di Kuburan  Tikung, Wonosari,Ngaliyan,Kota Semarang, Kamis (4/3/2021).
Enam makam yang sebelumnya hancur diterjang longsor di Kuburan Tikung, Wonosari,Ngaliyan,Kota Semarang, Kamis (4/3/2021). (TribunJateng.com/Iwan Arifianto)

Pihaknya langsung bertindak dengan membersihkan material longsor dengan alat seadanya terlebih dahulu sebelum bantuan alat berat dari Pemkot Semarang datang.

Petugas dari dinas juga sempat takut menangani longsoran di tempat tersebut. 

Namun beberapa pihak melakukan pendampingan agar proses pembersihan material berjalan lancar. 

"Kami mengumpulkan tulang-tulang jasad satu persatu. 

Lalu kami kumpulkan terlebih dahulu secara bersama-sama," jelasnya. 

Dia melanjutkan, seminggu yang lalu tulang-tulang tersebut dikumpulkan kembali di gundukan tanah bekas longsor. 

Sekaligus memberi  batu nisan ke enam kuburan tersebut. 

Nisan lama juga ditaruh di tempat tersebut. 

"Malam Jumat Kliwon ini kami juga takziah sembari menebar bunga ke enam kuburan dan melantunkan doa," kata dia. 

Dia menjelaskan Dinas Pekerjaaan Umum Kota Semarang sudah meninjau lokasi. 

Mereka menyatakan akan memperbaiki longsor di makam tersebut. 

"Teknis perbaikan seperti apa kami serahkan ke DPU yang jelas kami menginginkan makam tersebut segera diperbaiki agar tak terjadi longsor susulan," katanya. 

Dari kejadian itu, sambung dia, masih ada tiga makam yang terancam akan terjadi longsor susulan. 

Tiga kuburan itu  tepat berada di bibir tebing.

Ketua RW 7 Wonosari, Ngaliyan, Mashuda dan juru kunci makam, Masrip  sedang bertakziah di enam makam yang sebelumnya hancur diterjang longsor di Kuburan  Tikung, Wonosari,Ngaliyan,Kota Semarang, Kamis (4/3/2021).
Ketua RW 7 Wonosari, Ngaliyan, Mashuda dan juru kunci makam, Masrip sedang bertakziah di enam makam yang sebelumnya hancur diterjang longsor di Kuburan Tikung, Wonosari,Ngaliyan,Kota Semarang, Kamis (4/3/2021). (TribunJateng.com/Iwan Arifianto)

"Kalau tak segera ditangani ya takutnya ada longsor susulan," bebernya. 

Sementara juru kunci makam, Masrip menjelaskan, dari enam kuburan yang rusak akibat longsor hanya tiga terindentifikasi nama dan keluarganya. 

Sisanya tak tahu siapa nama almahrum dan keluarganya sebab tiga makam tersebut sudah berusia 50 tahun lebih. 

"Untuk yang diketahui siapa keluarganya kami sudah komunikasikan dengan pihak keluarga," jelasnya. 

Kemudian tiga makam berikutnya tak diketahui identitasnya tetap ditangani selayaknya makam lainnya dengan cara dikuburkan kembali di bekas area longsor. 

Dia berharap, enam makam tersebut tetap berada di bekas longsoran. 

Dinas terkait tinggal memberikan pondasi di pinggiran longsor. 

"Alasan kami dikasih pondasi saja agar bisa  digunakan untuk makam orang lain," jelasnya. (Iwn)

TONTON JUGA DAN SUBSCRIBE : 

Sumber: Tribun Jateng
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved