Breaking News
Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Banjarnegara

Jumlah SLB di Banjarnegara Kurang, SMP LB Baramas Transformasi Jadi SLB

Kebutuhan Sekolah Luar Biasa (SLB) yang menampung anak-anak berkebutuhan cukup tinggi di Banjarnegara. 

Penulis: khoirul muzaki | Editor: sujarwo
Tribun Jateng/Khoirul Muzaki
Bersih-bersih di eks SD N 1 Rakit untuk SLB Baramas, Selasa (9/3/2021). 

TRIBUNBANYUMAS. COM, BANJARNEGARA - Kebutuhan Sekolah Luar Biasa (SLB) yang menampung anak-anak berkebutuhan, baik di tingkat Sekolah Dasar (SD), Sekolah Menengah Pertama (SMP) dan Sekolah Menengah Atas (SMA) cukup tinggi di Banjarnegara

Sayangnya, sejauh ini di Kabupaten Banjarnegara baru ada dua SLB, yakni SLB Negeri Banjarnegara dan SLB Negeri Mandiraja. Jumlah itu tentunya masih kurang untuk mengakomodir anak-anak berkebutuhan  khusus di 20 Kecamatan di Banjarnegara

Padahal, mereka pun berhak mengakses pendidikan sebagaimana anak-anak normal lain. Jarak yang jauh dan terbatasnya jumlah sekolah jadi kendala tersendiri bagi orang tua, khususnya tidak mampu untuk menyekolahkan anaknya yang berkebutuhan khusus. 

Tetapi proses transformasi Sekolah Menengah Pertama Luar Biasa (SMP LB) Baramas di Purwareja Klampok menjadi Sekolah Luar Biasa (SLB) Baramas sedikit membawa angin segar. 

Khoerun, Kepala SMP LB Baramas mengatakan, mulai Tahun Ajaran 2021/2022, SMP Luar Biasa Baramas sedang bekerja keras untuk menjadi SLB Baramas. Dengan begitu, sekolah itu bukan hanya melayani peserta didik SMP, melainkan juga peserta didik SD dan SMA berkebutuhan khusus. 

Gayung bersambut. Pemerintah Kabupaten Banjarnegara akhirnya memfasilitasi area lebih luas dan strategis untuk berdirinya SLB Baramas. Pemkab mengizinkan bekas gedung SD Negeri 1 Rakit diijinkan dipakai untuk SLB Baramas.

"Sebagai langkah awal, baru-baru ini segenap pimpinan, guru dan karyawan SMP LB Baramas gotong royong merapikan lingkungan SD Negeri 1 Rakit yang puluhan tahun tidak dipakai dan tidak dirawat, " katanya, Selasa (9/3 2021) 

Karena puluhan tahun mangkrak, tak ayal gedung kelas dan bangunan lain sekolah itu mengalami kerusakan hingga mencapai 80 persen. Lingkungan luar gedung juga penuh rumput liar.

Butuh kerja keras untuk membersihkan bangunan dan lingkungan sekolah itu agar layak dimanfaatkan.  Tetapi bersih saja tak cukup.  Bangunan itu perlu direnovasi agar layak ditempati. Tentunya, itu butuh dana tak sedikit. 

"Tetapi kami yakin pemerintah dan masyarakat luas pasti akan berkenan membantu terwujudnya pelayanan pendidikan bagi anak-anak berkebutuhan khusus,” jelas Gunawan Sri Wibowo, Ketua Umum Yayasan Pendidikan Anak Berkebutuhan Khusus (YPAB) Baramas yang menaungi SMP LB Baramas.

Sampai hari ini SMP LB Baramas melayani sekitar 40 peserta didik berkebutuhan khusus. Para siswa memiliki beragam keterbatasan, baik tuna rungu, tuna wicara, tuna grahita, tuna daksa, tuna laras, dan autis. Adapun jumlah total tenaga guru dan kependidikan di sekolah itu sebanyak 10 orang. (*)

Sumber: Tribun Jateng
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved