Penanganan Corona
Dinkes Jateng Sebut Vaksin Sinovac Masih Efektif Cegah Virus Corona Varian Baru B117
Menurutnya, vaksin yang saat ini diberikan juga mampu untuk menangkal virus varian baru tersebut
Penulis: mamdukh adi priyanto | Editor: muslimah
TRIBUNJATENG.COM,SEMARANG- Bersamaan pemberian vaksin Sinovac kepada beberapa kelompok masyarakat untuk membentuk kekebalan komunal (herd immunity), virus corona varian baru yakni B117 terdeteksi masuk ke Indonesia.
Berdasarkan hasil pemeriksaan, seorang warga Brebes Provinsi Jawa Tengah berinisial A diketahui terpapar virus hasil mutasi di Inggris B117 tersebut. Ia merupakan pekerja migran Indonesia (PMI) yang baru saja pulang dari Arab Saudi.
Namun, saat ini yang bersangkutan sudah dinyatakan negatif. Namun untuk mengantisipasi penularan masih dilakukan isolasi mandiri beserta beberapa orang yang kontak erat.
Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Jateng, Yulianto Prabowo menuturkan B117 yang dari Inggris sudah masuk ke Indonesia, satu di antaranya masuk ke Brebes. Namun, ia meminta agar masyarakat tidak perlu resah munculnya virus baru ini.
Menurutnya, vaksin yang saat ini diberikan juga mampu untuk menangkal virus varian baru tersebut.
"Vaksin yang ada saat ini (Sinovac) sangat efektif menanggulangi virus baru ini. Sinovac efektif. Masih efektif, jadi masyarakat tidak perlu khawatir," kata Yulianto dalam acara diskusi yang dikutip pada Rabu (10/3/2021).
Menurutnya, virus yang saat ini sedang berjalan dan sudah diberikan ke masyarakat tidak hanya untuk mutasi virus yang lama yakni corona D614G. Tetapi juga bisa mengatasi corona B117 atau corona Inggris ini.
Varian baru, kata dia, selalu bermunculan. Karena setiap virus menular dari satu orang ke orang lain dan berpotensi bisa berubah atau mutasi.
"Varian ini sebenarnya spreading-nya (menyebar) lebih cepat, tetapi keganasannya belum terbukti. Masyarakat tidak perlu khawatir, apapun variannya, sebenarnya untuk memutus rantai penularan, 3M plus 2M tetap dilakukan," jelasnya.
Yulianto menerangkan orang yang terpapar varian baru ini tidak ada perbedaan signifikan dengan varian lama. Obat-obatan, vaksin, dan perawatannya juga sama. Hanya saja tingkat penularan lebih tinggi 20 persen dibandingkan varian lama.
Sementara itu, anggota Komisi E (Bidang Kesra) Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Jateng, Umar Utoyo menambahkan tidak ada perbedaan varian baru dengan lama, hanya saja yang baru ini lebih cepat menular.
"Karena itu, masyarakat tetap mematuhi protokol kesehatan. Jangan khawatir, yang penting terapkan 5M dilakukan dengan baik," kata wakil rakyat yang juga berprofesi sebagai dokter ini.
Pemerintah diminta tetap melakukan sosialisasi protokol kesehatan, mengingat saat ini sudah banyak masyarakat yang mengabaikannya karena alasan sudah jenuh.
Selain itu, pemerintah dan instansi lintas sektoral juga harus kompak menerapkan PPKM Mikro dari desa sampai tingkat RT.(mam)