Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Regional

Apa Itu Ajaran Hakekok yang Disebut Aliran Sesat, Mandi Telanjang Bersama & Ditemukan Kondom

Apa itu ajaran Hakekok dan seperti apa situasi di permukiman mereka? Butuh waktu sekitar 4 jam untuk mencapai lokasi Cigeulis, Pandeglang, Banten

Editor: m nur huda
Tribunbanten.com/Marteen Ronaldo Pakpahan
Rumah milik A (52), pimpinan dugaan aliran sesat Hakekok di Desa Karangbolong, Kecamatan Cigeulis, Kabupaten Pandeglang, diberi garis polisi pada Jumat (12/3/2021). Sebelumnya polisi mengamankan 16 orang anggota kelompok aliran sesat ajaran Hakekok di desa tersebut usai laporan ritual mandi bareng antara laki-laki dan perempuan hingga anak-anak tanpa busana. 

Mereka melakukan ritual tersebut untuk menyucikan diri lantaran tak kunjung mendapatkan kekayaan seperti yang dijanjikan.

Belasan orang lanjut usia campur remaja asal Pandeglang Banten duduk telanjang melakukan ritual hakekok. (Istimewa)
Berikut empat pernyataan dan analisis MUI terkait ajaran Hakekok:

1. Sudah nyatakan sesat

MUI telah menyatakan jika ajaran ini sesat dan menyimpang.

Salah satunya diketahui dari cara mereka melakukan ritual mandi telanjang bersama-sama.

"Jelas, kalau mandi ramai-ramai, telanjang kalau di ajaran agama sesat sudah. Kalau ramai-ramai di tempat pemandian sudah di luar syariah," kata Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Provinsi Banten A.M Romly, Jumat (12/3/2021).

2. Merekrut dengan iming-iming

Dari pengakuan pemimpin kelompok, ajaran itu melakukan komitmen dengan Imam Mahdi dan anggotanya dijanjikan kaya-raya.

Para pengikut, memang diiming-imingi kekayaan hingga hal-hal yang menggiurkan lainnya.

"Orang yang berkeyakinan pada ajaran itu berbagai cara untuk cari pengikut dengan iming-iming," kata Romly.

Beberapa di antara mereka yang tergiur dan mengikuti ajaran ini adalah masyarakat yang memiliki latar belakang persoalan ekonomi.

"Bisa jadi (faktor ekonomi). Yang jelas pengetahuan agama kurang," tutur dia.

3. Bukan hanya di Pandeglang

Ternyata, menurut MUI, ajaran Hakekok ini bukan hanya terdeteksi di wilayah Pandeglang.

Ajaran ini juga bukan baru saja muncul, tetapi sudah ada bertahun-tahun di desa tersebut.

"Itu bukan sekarang saja, dari dulu ada, di setiap daerah ada. Hakekok itu sudah dulu ada, cuma timbul tenggelam, tidak banyak pengikutnya," ujarnya.

4. Sudah pernah dibina namun muncul kembali

Ketua MUI Pandeglang Hamdi Ma'ani mengemukakan, pihaknya pernah melakukan pembinaan terhadap sejumlah warga yang meyakini ajaran tersebut.

Akan tetapi rupanya, muncul kembali ritual-ritual dari ajaran Hakekok.

"Sudah pernah dibina, sudah kondusif, muncul lagi sekarang di luar sepengetahuan kami," kata dia.

Mereka tiba-tiba muncul dengan melakukan ritual mandi telanjang bersama di tengah perkebunan sawit.

5. Pemimpin ingin bertobat

Pascaritual mandi telanjang bersama itu, polisi pun memeriksa sejumlah orang termasuk pemimpin kelompok Hakekok.

Menurut Hamdi, saat ditemui di Polres Pandeglang, pimpinan kelompok itu mengakui kesalahannya dan mengaku ingin bertobat.

"Dia merasa bersalah, siap dibenarkan, siap dibimbing dan dibina. Pengen tobat," kata Hamdi.

MUI, dalam kasus ini, akan menindaklanjuti dengan memberikan pembinaan khusus.

Sedangkan terkait proses hukum, diserahkan kepada pihak kepolisian.

(*)

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Menelusuri Kelompok Hakekok Lakukan Ritual Mandi Bareng Tanpa Busana, Lokasinya di Area Kebun Sawit

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Soal Ajaran Sesat Hakekok, Ini 5 Analisis MUI

Baca juga: Link Manga One Piece Chapter 1007 Akazaya Ketemu Karakter Mengejutkan

Sumber: Tribunnews.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved